Tuesday, March 19, 2013

all about love


Lukisan  Untuk  Bunda

Karya Fifin Fadriah_Aku Khaulah Luthfiyah,teman- temanku biasa memanggilku Ufi,aku senang dengan nama pemberian orang tuaku,yahh...karena kata bunda namaku punya arti yang bagus,yaitu gadis muda yang lembut,dan bunda berharap aku jadi wanita yang lemah lembut.
Keluargaku adalah keluarga yang sederhana,bundaku mempunyai sebuah warung makan kecil,dan ayah bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan keluarga kami,dan kakak ku sudah bekerja di sebuah perusahaan,ia baru lulus kuliah setahun yang lalu.
Sedangkan aku,sekarang aku baru kuliah di sebuah perguruan tinggi di Jakarta.Sebenarnya aku masuk Universitas ini karena pacarku kuliah disini juga,Zudi namanya,dia seorang anak konglomerat,da wajahnya sangat tampan,berbeda dengan keluargaku. Kadang aku merasa minder jika dia bertamu ke rumahku,tapi akuselalu menghilangkan fikiran itu,karena aku yakin dia menyayangiku dengan tulus,dan sekarang kami sudah pacaran hampir setahun.
Bunda sebenarnya senang melihatku punya seorang pacar yang tampan dan hidupnya cukup,bahkan lebih dari cukup dari keluarga kami,karena bunda sangat ingin melihatku bahagia.
“ ufi...kamu jangan terlalu percaya yah sama Zudi,dan kamu jangan terlalu sayang pada seseorang,sayangi dia sewajarnya saja  !!
“ kenapa bunda ? Zudi baik kan sama kita ?
“ ia dia baik,tapi bagaimanapun juga keluarga kita itu berbeda,bunda cuma ingin yang terbaik buat ufi “
“ ko bunda ngomongnya gitu si,bunda engga suka kalau ufi sama Zudi pacaran ?
“ bukannya gitu sayang,tapi bunda ...
“ udalah,kalau bunda engga suka sama Zudi,dan bunda engga sayang sama dia ,berarti bunda engga sayang juga sama ufi ?
“ sayangg....
“ ahh...bunda engga usah ceramahin Ufi lagi,ufi percaya sama Zudi,dia itu baik.
Setelah pertengkaranku dengan bunda,aku sedikit kesal dan beberapa hari tak mau bicara dengan bunda,aku semakin sering pergi dengan Zudi dan pulang malam.Dan saat dirumah aku selalu mengurung diri dikamar.Ayah sering berbicara agar aku meminta maaf pada bunda,namun aku masih merasa kesal atas omongan bunda tentang Zudi.
Saat ramadhan tiba,aku jarang bertemu dengan Zudi.Dia juga jarang menelfon ku.Aku maklum saja karena Zudi memang lebih sering pergi dengan temannya.hubunganku dengan bunda memang sudah lebih baik bulan ini,karena aku juga merasa tidak enak jika setiap hari bertemu dengan bunda tanpa bicara padanya. Akhirnya aku mengikuti saran ayah untuk meminta maaf. Namun aku selalu sansitif saat bunda mulai berbicara tentang Zudi,aku selalu terpancing emosi jika menyangkut hal itu.
Sampai hari terakhir berpuasa,aku baru bertemu dengan Zudi,dia mengajaku untuk pergi ngabuburit.Hari itu biasa saja,seakan aku tak ingat bahwa sebulan ini kami tak berkomunikasi sama sekali,karena aku sudah bosan jika dia tidak membalas sms ku. Aku sudah senang saat ia mengajakku bertemu juga,dan aku tak curiga apapun terhadapnya,aku selalu percaya padanya.
  Zudi mau lebaran kesini fi ?
“nanti juga kesini ko bunda,tadi uda ufi tanyain ko. “
“yaudah kalau gitu,bunda udah siapin parcel buat dia .”
“ wahh....terimakasih yah bunda,ternyata bunda masih ingat Zudi “
“bunda kan sayang sama kamu “ ( sambil bunda mencium pipiku )
Sampai sore aku menunggui Zudi di ruang tamu, tapi dia belum juga datang,aku hanya melamun sambil menatap ke parcel yang sudah bunda siapkan untuk Zudi.Sedikit merasa sesak jika aku tersadar,aku menunggu seseorang yang entah kapan datangnya,tanpa sadar air mataku mengalir saat melihat parcel itu.
Karena aku tak tahan,akhirnya aku menagis di kamar sambil mencoba menghubungi Zudi,tapi nomornya tidak aktif,dan ia tak berusaha memberi kabar padaku kenapa dia tak datang kerumahku.Tiba – tiba bunda memelukku dari belakang.


“ Masih ada besok kok sayang,Zudi pasti sibuk lebaran ke keluarganya hari ini “
 “Bunda jangan sok tahu deh,bunda selalu saja menganggap semuanya itu sepele “
“ Maksud bunda bukan gitu sayang,tapi kan bisa saja Zudi memang sibuk sekarang”
“Ia terserah bunda saja lah”
Tiga hari sejak hari itu Zudi tak pernah menghubungiku lagi,aku selalu mengurung diri di kamar,dan aku masih belum ingin bicara dengan bunda,aku masih kesal untuk mengakui nasehat bunda.Dan saat ingat parcel yang bunda siapkan untuk Zudi,terasa sesak didada,aku mulai membenci Zudi,dia sudah mengabaikan ku,dan parcel dari bunda itu.
Bosan di kamar,aku pergi ke taman untuk menghibur diri.Aku membeli beberapa tangkai mawar untuk bunda,bunda sangat suka dengan bunga mawar.Aku tersnyum melihat mawar- mawar itu,lalu terbesit niat untuk melukis wajah bunda. Aku pulang untuk melukis.
“ Bunda, ufi mau lebaran lagi sama bunda “
“ sayang...bunda udah maafin ufi kok.”
“tapi ufi mau minta maaf yang banyak dari bunda,ufi juga punya hadiah untuk bunda”
( menyerahkan lukisan dan bunga mawar)
“ terimakasih sayang..” .
Bunda menangis sambil memelukku,dan akupun tak tahan untuk menahan tangisku,aku merasa seperti seorang anak yang masih begitu lugu,dan begitu nyaman menikmati kehangatan pelukan sang bunda saat kehilangan sebuah boneka kesayangan.








........





BIODATA


Nama                           : Fifin Fadriah
Alamat rumah                : Jln. Lio, Desa Pasirpanjang Rt/Rw 02/01
                                    Kec Salem, Kab Brebes, Jawa Tengah
TTL                             : Brebes, 22 mei 1993
Alamat sekarang            : Kuningan
Status pekerjaan          : Mahasiswa  di UNIKU ( Universitas Kuningan )
Fakultas / Prodi           : FKIP  / PBSI , 1a
No Telp                       : ....
E-mail                          : ivymong@yahoo.com



No comments:

Post a Comment

MATERI NEGOSIASI BAGIAN 2