Merelakan yang belum pernah ku miliki
Karya Fifin Fadriah _Mungkin
hari-hariku masih terasa sepi karna aku baru saja putus dengan pacarku,padahal
sekarang aku satu kampus dengannya,tapi memang tak pernah aku melihatnya
dikampus.Awalnya aku memang ingin kuliah ditempat yang sama dengannya,tapi saat
ini yang terjadi malah menjauhkanku darinya.
Ivy,teman-teman biasanya memanggilku ivy..sebenarnya
aku orangnya pemalu,apa lagi di lingkungan baru,bahkan aku tak dekat dengan
seorang cowok pun dikelasku.Tapi dari situ malah membuatku mudah menilai sikap
teman cowok ku.Tak ada yang berani mendekatiku,mungkin malu atau apalah aku tak
tau.
Setelah beberapa bulan kuliah,aku merasa senang dekat dengan salah satu teman sekelasku walaupun hanya di sms,dan entah kenapa aku selalu memimpikannya.Dido namanya,yahh....dia memang biasa saja tadinya,tapi entah kenapa,sejak aku mulai memimpikannya,dia terasa keren untukku.Dan kesedihanku mulai berlalu karnanya.apalagi dia juga terlihat menyukaiku,
“vie ternyata kamu asik yah kalo udah sms an,”
“wahh,jahat niih,berarti kalau di kelas aku itu gak asik gitu ?”
“hehe,yah enggak gitu.kan aku enggak pernah ngomong sama kamu,jadi aku enggak tau “
“yah....makanya ngobrol lahh “
.”iyah,nanti aku belajar ngomong sama kamu ,he...
nanti kalu aku ajak kamu main mau ?”
“iyah bolehh ...”
Dari sms nya waktu itu yang aku masih sangat ingat,membuat aku berfikir ia mulai mendekatiku.Dan dia mengajakku ngedate.Sebenarnya aku sudah setuju,tapi dia lupa karna dia kumpul dengan temannya.Dari situlah aku mulai tak yakin dengannya.Aku menganggap dia sama halnya dengan teman yang lain,yang hanya menganggapku teman biasa.
Selain dia,sebenarnya Riko teman sekelasku juga sejak lama sudah mendekatiku,tapi mungkin dia masih sangsi apakah aku masih sendiri atau tidak,setelah dia menanyakan padaku barulah ia sering meng sms ku,setiap hari malah,sampai aku bosan..
Dan yang membuatku bingung beberapa hari adalah karena Dido sudah tak pernah menghubungiku lagi,bahkan ia bersikap seperti tak melihatku jika bertemu di kelas,tanyaku semakin menjadi saat ia tak membalas sms ku,apa dia memang hanya ingin mempermainkanku atau apalah ,aku tak tau.Tapi perasaan ini makin menyiksaku.
Semakin aku melupakan Dido,aku semakin mengingatnya,dan aku sering memimpikannya.yang membuatku bingung akhirnya terjawab juga.dia meng sms ku,awalnya jutek.aku begitu penasaran kenapa dia seperti itu padaku,saat ku Tanya ternyata dia menjaauhiku karna merasa tidak ingin mengganggu pendekatan Riko padaku,aku tak menyalahkannya akan hal itu,tapi yang aku bingung saat ini adalah kenapa harus ada penghalang saat aku mulai jatuh cinta lagi.yang membuatku tambah bingung adalah bagaimana Dido tau apa yang aku rasakan,aku tak pernah sekalipun berbicara langsung dengannya,jadi tak ada alasasan kalu tiba-tiba aku menelefonnya,aku rasa harus ada alasan yang masuk akal jika aku ingin berbicara dengannya.
Setiap hari bertemu dengannya dikelas membuatku kehilngan mood ku dikelas,ia karena dia tak pernah berbicara padaku,berbeda ketika sebelum Riko mendekatiku.
Setelah beberapa bulan kuliah,aku merasa senang dekat dengan salah satu teman sekelasku walaupun hanya di sms,dan entah kenapa aku selalu memimpikannya.Dido namanya,yahh....dia memang biasa saja tadinya,tapi entah kenapa,sejak aku mulai memimpikannya,dia terasa keren untukku.Dan kesedihanku mulai berlalu karnanya.apalagi dia juga terlihat menyukaiku,
“vie ternyata kamu asik yah kalo udah sms an,”
“wahh,jahat niih,berarti kalau di kelas aku itu gak asik gitu ?”
“hehe,yah enggak gitu.kan aku enggak pernah ngomong sama kamu,jadi aku enggak tau “
“yah....makanya ngobrol lahh “
.”iyah,nanti aku belajar ngomong sama kamu ,he...
nanti kalu aku ajak kamu main mau ?”
“iyah bolehh ...”
Dari sms nya waktu itu yang aku masih sangat ingat,membuat aku berfikir ia mulai mendekatiku.Dan dia mengajakku ngedate.Sebenarnya aku sudah setuju,tapi dia lupa karna dia kumpul dengan temannya.Dari situlah aku mulai tak yakin dengannya.Aku menganggap dia sama halnya dengan teman yang lain,yang hanya menganggapku teman biasa.
Selain dia,sebenarnya Riko teman sekelasku juga sejak lama sudah mendekatiku,tapi mungkin dia masih sangsi apakah aku masih sendiri atau tidak,setelah dia menanyakan padaku barulah ia sering meng sms ku,setiap hari malah,sampai aku bosan..
Dan yang membuatku bingung beberapa hari adalah karena Dido sudah tak pernah menghubungiku lagi,bahkan ia bersikap seperti tak melihatku jika bertemu di kelas,tanyaku semakin menjadi saat ia tak membalas sms ku,apa dia memang hanya ingin mempermainkanku atau apalah ,aku tak tau.Tapi perasaan ini makin menyiksaku.
Semakin aku melupakan Dido,aku semakin mengingatnya,dan aku sering memimpikannya.yang membuatku bingung akhirnya terjawab juga.dia meng sms ku,awalnya jutek.aku begitu penasaran kenapa dia seperti itu padaku,saat ku Tanya ternyata dia menjaauhiku karna merasa tidak ingin mengganggu pendekatan Riko padaku,aku tak menyalahkannya akan hal itu,tapi yang aku bingung saat ini adalah kenapa harus ada penghalang saat aku mulai jatuh cinta lagi.yang membuatku tambah bingung adalah bagaimana Dido tau apa yang aku rasakan,aku tak pernah sekalipun berbicara langsung dengannya,jadi tak ada alasasan kalu tiba-tiba aku menelefonnya,aku rasa harus ada alasan yang masuk akal jika aku ingin berbicara dengannya.
Setiap hari bertemu dengannya dikelas membuatku kehilngan mood ku dikelas,ia karena dia tak pernah berbicara padaku,berbeda ketika sebelum Riko mendekatiku.
“ vie..”
“yahh...kamu sombong baru sms aku lagi,kenapa ? “
“aku enggak enak aja sama riko”
“tapi kamu enggak mikirin aku ?”
“Udalah vie jangan dibahas kagi yahh,nanti juga kamu tau sendiri kok kenapa aku gini”
“yahh...kamu sombong baru sms aku lagi,kenapa ? “
“aku enggak enak aja sama riko”
“tapi kamu enggak mikirin aku ?”
“Udalah vie jangan dibahas kagi yahh,nanti juga kamu tau sendiri kok kenapa aku gini”
Saat aku
terbangun,ternyata itu hanya mimpi,karna memang kenyataannya aku tak pernah
bicara dengan Dido.Aku ingin skali meluapkan perasaanku dengan berbicara
padanya,Tapi yang aku takutkan ialah dia tak suka sedikitpun padaku,aku rasa
dia memang makin menjauhiku.
Riko hampir setiap hari
meng sms ku,vie inilah ,itulah...dia cerewet sekali jika aku tak membalas sms
nya,padahal memang sebenarnya aku ingin menjauhinya,mungkin dengan aku
menjauhinya dido akan mendekat lagi padaku.Aku hanya bisa berharap.Fikiran itu
semakin meracuni hatiku,karna aku tak dapat tenang dalam beberapa hari sejak
Dido mengatakan kenapa ia menjauhiku,susah untukku menuruti mauku,karna aku
sendiri tak tau sebenarnya yang harus aku lakukan apa agar dido kembali seperti
biasa,aku merasa seperti ikan dan berada di akuarium yang bersebeahan dengan
dido,dan aku tak dapat menggapainya,begitupun ia juga,karna ada sang pemiik
yang selalu memisahkan kita.Rasaya tak apa akuarium tempatku itu jatuh dan
pecah,agar aku terbebas dari belenggu yang mengikatku...
Ketika ada acara kelas,yang aku harapkan adalah aku bertemu dengan Dido,aku sedikit berbeda lah dari hari biasanya,tapi ternyata apa.Dido yang menyuruhku datang,malah dia sendiri yang tak datang,aku sedikit kecewa dengannya,dan mungkin ini memperjelas kalau dia memang hanya menganggapku teman biasa,tapi yang aku rasakan bukanlah itu,aku merasa kalau aku dan dia seperti sepasang kekasih yang sedang ada masalah,tapi itu mungkin hanya perasaan ku, entah apa yang ia rasakan.
Beberapa hari setelah kejadian itu aku tak bertemu dengannya,karna memang libur,dan dia bahkan tak menghubungiku lagi,aku rasa melupakan seseorang yang bahkan belum pernah ku miliki lebih susah dibandingkan melupakan mantan pacarku,itu mungkin benar bagiku,karna dalam kenyataannya aku masih penasaran apakah dia menyukaiku atau tidak,aku mencoba untuk berfikir lebih jernih dan lebih dewasa mengenai hal ini.
Dan yang aku rasakan mungkin akan lebih membuatku gila,karna perasaan yang terpendam dan tak pernah akan ku ungkapkan akan menjadi kenangan yang paling tak enak jika tumbuh dalam hati.Aku berniat melupakannya,meskipun dia tak pernah ku miliki,karena ku yakin tak akan pernah terjawab tanyaku tentang perasaannya padaku.Dan perlahan aku akan melupakannya.Dan mencoba membangun kepercayaanku lagi terhadap cowok.
Ketika ada acara kelas,yang aku harapkan adalah aku bertemu dengan Dido,aku sedikit berbeda lah dari hari biasanya,tapi ternyata apa.Dido yang menyuruhku datang,malah dia sendiri yang tak datang,aku sedikit kecewa dengannya,dan mungkin ini memperjelas kalau dia memang hanya menganggapku teman biasa,tapi yang aku rasakan bukanlah itu,aku merasa kalau aku dan dia seperti sepasang kekasih yang sedang ada masalah,tapi itu mungkin hanya perasaan ku, entah apa yang ia rasakan.
Beberapa hari setelah kejadian itu aku tak bertemu dengannya,karna memang libur,dan dia bahkan tak menghubungiku lagi,aku rasa melupakan seseorang yang bahkan belum pernah ku miliki lebih susah dibandingkan melupakan mantan pacarku,itu mungkin benar bagiku,karna dalam kenyataannya aku masih penasaran apakah dia menyukaiku atau tidak,aku mencoba untuk berfikir lebih jernih dan lebih dewasa mengenai hal ini.
Dan yang aku rasakan mungkin akan lebih membuatku gila,karna perasaan yang terpendam dan tak pernah akan ku ungkapkan akan menjadi kenangan yang paling tak enak jika tumbuh dalam hati.Aku berniat melupakannya,meskipun dia tak pernah ku miliki,karena ku yakin tak akan pernah terjawab tanyaku tentang perasaannya padaku.Dan perlahan aku akan melupakannya.Dan mencoba membangun kepercayaanku lagi terhadap cowok.
No comments:
Post a Comment