Saturday, March 23, 2013

all about love

Menunggu Adzan

Tik tak hujan diluar masih terdengar
begitu lembut menyentuh dedaunan
berayun hendak jatuh

Sejenak hening
tak ada suara selain detik-detik jarum jam
yang terus berputar beriringan
ku tunggu sampai ke angka 12 jarum panjangnya
dan yang pendek ke angka 6

lalu tak lama
suara merdu itu berkumandang
di Masjid tak jauh dari rumah
tiap alunannya ku dengarkan
kuresapi,terasa begitu menyejukkan
begitu indah mengawali senyapnya malam

all about love

Panggilan darimu

Aku kaget
terbuyar lamunanku
tiba-tiba layar ponselku menyala
terdengar alunan suaranya
ku lihat perlahan

senyum ini terkembang
melihat namanya terpampang
hati ini berdebar
mendengar suaranya
begitu lembut memanggilku
terasa dekat hembusan nafasnya di telingaku

percakapan singkat
tak sampai semenit
tapi mampu menghapus rinduku
 

Fifin Fadz: about me 3

Fifin Fadz: about me 3: Dia dan Dia Dia ada dan dia hadir dia selalu ada dan dia selalu hadir Saat dia ada dia juga hadir saat dia tak ada dia hany...

Tuesday, March 19, 2013

about me 4


Layar kaca

memandangi seolah terpesona
mendengar seolah terhipnotis
dan mencoba memahamj setiap ceritanya
seolah ingin terlarut dalamnya
layar itu bergumam
bersandiwara.mengindahkan kisah-kisahnya
menyeretku ke alam mimpi
memaksaku berangan

lalu saat aku mulai terbang bersamanya
ia menjatuhkanku
memaksaku terbangun
lalu aku tersadar
ketika aku berjalan
semuanya tak bisa soperti di layar kaca

                                                                                    14 feb 2013

about me 2

Lalu,Lalu
Semuanya pergi
semuanya menjadi jahat
seperti monster berkostum badut
berpura- pura melucu
jari- jarinya seperti belati
menyayat lagi luka ini
lalu pergi.
16 feb 2013

about me 3


Dia dan Dia

Dia ada
dan dia hadir
dia selalu ada
dan dia selalu hadir
Saat dia ada
dia juga hadir
saat dia tak ada
dia hanya hadir
Jika dia dan dia
selalu ada dan hadir
lalu dia kah ?
atau dia kah ?
yang harus ada dan hadir
di benak dan hati
tanpa memekik lantang
                                                                                                13 feb 2013

about me 1


Aku Ini Kawanmu !
Seharusnya kau membalas sapaku
walaupun aku hanya berucap sepatah kata
aku ini kawanmu !
Semestinya kau ikut bangga atasku
ketika namaku yang buruk
mulai diindahkan mereka
aku ini kawanmu !
Dan sesungguhnya kita bisa saling berdiskusi
bertukar fikiran. Bahkan bermimpi bersama
menggali keterasingan antara kita
memang seharusnya kita bisa
karna aku ini kawanmu !
16 feb 2013

all about love


Merelakan yang belum pernah ku miliki
Karya Fifin Fadriah _Mungkin hari-hariku masih terasa sepi karna aku baru saja putus dengan pacarku,padahal sekarang aku satu kampus dengannya,tapi memang tak pernah aku melihatnya dikampus.Awalnya aku memang ingin kuliah ditempat yang sama dengannya,tapi saat ini yang terjadi malah menjauhkanku darinya.
Ivy,teman-teman biasanya memanggilku ivy..sebenarnya aku orangnya pemalu,apa lagi di lingkungan baru,bahkan aku tak dekat dengan seorang cowok pun dikelasku.Tapi dari situ malah membuatku mudah menilai sikap teman cowok ku.Tak ada yang berani mendekatiku,mungkin malu atau apalah aku tak tau.
Setelah beberapa bulan kuliah,aku merasa senang dekat dengan salah satu teman sekelasku walaupun hanya di sms,dan entah kenapa aku selalu memimpikannya.Dido namanya,yahh....dia memang biasa saja tadinya,tapi entah kenapa,sejak aku mulai memimpikannya,dia terasa keren untukku.Dan kesedihanku mulai berlalu karnanya.apalagi dia juga terlihat menyukaiku,
“vie ternyata kamu asik yah kalo udah sms an,”
“wahh,jahat niih,berarti kalau di kelas aku itu gak asik gitu ?”
“hehe,yah enggak gitu.kan aku enggak pernah ngomong sama kamu,jadi aku enggak tau “
“yah....makanya ngobrol lahh “
.”iyah,nanti aku belajar ngomong sama kamu ,he...
nanti kalu aku ajak kamu main mau ?”
“iyah bolehh ...”
Dari sms nya waktu itu yang aku masih sangat ingat,membuat aku berfikir ia mulai mendekatiku.Dan dia mengajakku ngedate.Sebenarnya aku sudah setuju,tapi dia lupa karna dia kumpul dengan temannya.Dari situlah aku mulai tak yakin dengannya.Aku menganggap dia sama halnya dengan teman yang lain,yang hanya menganggapku teman biasa.
            Selain dia,sebenarnya Riko teman sekelasku juga sejak lama sudah mendekatiku,tapi mungkin dia masih sangsi apakah aku masih sendiri atau tidak,setelah dia menanyakan padaku barulah ia sering meng sms ku,setiap hari malah,sampai aku bosan..
Dan yang membuatku bingung beberapa hari adalah karena Dido sudah tak pernah menghubungiku lagi,bahkan ia bersikap seperti tak melihatku jika bertemu di kelas,tanyaku semakin menjadi saat ia tak membalas sms ku,apa dia memang hanya ingin mempermainkanku atau apalah ,aku tak tau.Tapi perasaan ini makin menyiksaku.
            Semakin aku melupakan Dido,aku semakin mengingatnya,dan aku sering memimpikannya.yang membuatku bingung akhirnya terjawab juga.dia meng sms ku,awalnya jutek.aku begitu penasaran kenapa dia seperti itu padaku,saat ku Tanya ternyata dia menjaauhiku karna merasa tidak ingin mengganggu pendekatan Riko padaku,aku tak menyalahkannya akan hal itu,tapi yang aku bingung saat ini adalah kenapa harus ada penghalang saat aku mulai jatuh cinta lagi.yang membuatku tambah bingung adalah bagaimana Dido tau apa yang aku rasakan,aku tak pernah sekalipun berbicara langsung dengannya,jadi tak ada alasasan kalu tiba-tiba aku menelefonnya,aku rasa harus ada alasan yang masuk akal jika aku ingin berbicara dengannya.
            Setiap hari bertemu dengannya dikelas membuatku kehilngan mood ku dikelas,ia karena dia tak pernah berbicara padaku,berbeda ketika sebelum Riko mendekatiku.
“ vie..”
“yahh...kamu sombong baru sms aku lagi,kenapa ? “
“aku enggak enak aja sama riko”
“tapi kamu enggak mikirin aku ?”
“Udalah vie jangan dibahas kagi yahh,nanti juga kamu tau sendiri kok kenapa aku gini”
Saat aku terbangun,ternyata itu hanya mimpi,karna memang kenyataannya aku tak pernah bicara dengan Dido.Aku ingin skali meluapkan perasaanku dengan berbicara padanya,Tapi yang aku takutkan ialah dia tak suka sedikitpun padaku,aku rasa dia memang makin menjauhiku.
Riko hampir setiap hari meng sms ku,vie inilah ,itulah...dia cerewet sekali jika aku tak membalas sms nya,padahal memang sebenarnya aku ingin menjauhinya,mungkin dengan aku menjauhinya dido akan mendekat lagi padaku.Aku hanya bisa berharap.Fikiran itu semakin meracuni hatiku,karna aku tak dapat tenang dalam beberapa hari sejak Dido mengatakan kenapa ia menjauhiku,susah untukku menuruti mauku,karna aku sendiri tak tau sebenarnya yang harus aku lakukan apa agar dido kembali seperti biasa,aku merasa seperti ikan dan berada di akuarium yang bersebeahan dengan dido,dan aku tak dapat menggapainya,begitupun ia juga,karna ada sang pemiik yang selalu memisahkan kita.Rasaya tak apa akuarium tempatku itu jatuh dan pecah,agar aku terbebas dari belenggu yang mengikatku...
            Ketika ada acara kelas,yang aku harapkan adalah aku bertemu dengan Dido,aku sedikit berbeda lah dari hari biasanya,tapi ternyata apa.Dido yang menyuruhku datang,malah dia sendiri yang tak datang,aku sedikit kecewa dengannya,dan mungkin ini memperjelas kalau dia memang hanya menganggapku teman biasa,tapi yang aku rasakan bukanlah itu,aku merasa kalau aku dan dia seperti sepasang kekasih yang sedang ada masalah,tapi itu mungkin hanya perasaan ku, entah apa yang ia rasakan.
            Beberapa hari setelah kejadian itu aku tak bertemu dengannya,karna memang libur,dan dia bahkan tak menghubungiku lagi,aku rasa melupakan seseorang yang bahkan belum pernah ku miliki lebih susah dibandingkan melupakan mantan pacarku,itu mungkin benar bagiku,karna dalam kenyataannya aku masih penasaran apakah dia menyukaiku atau tidak,aku mencoba untuk berfikir lebih jernih dan lebih dewasa mengenai hal ini.
            Dan yang aku rasakan mungkin akan lebih membuatku gila,karna perasaan yang terpendam dan tak pernah akan ku ungkapkan akan menjadi kenangan yang paling tak enak jika tumbuh dalam hati.Aku berniat melupakannya,meskipun dia tak pernah ku miliki,karena ku yakin tak akan pernah terjawab tanyaku tentang perasaannya padaku.Dan perlahan aku akan melupakannya.Dan mencoba membangun kepercayaanku lagi terhadap cowok.

all about love


Lukisan  Untuk  Bunda

Karya Fifin Fadriah_Aku Khaulah Luthfiyah,teman- temanku biasa memanggilku Ufi,aku senang dengan nama pemberian orang tuaku,yahh...karena kata bunda namaku punya arti yang bagus,yaitu gadis muda yang lembut,dan bunda berharap aku jadi wanita yang lemah lembut.
Keluargaku adalah keluarga yang sederhana,bundaku mempunyai sebuah warung makan kecil,dan ayah bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan keluarga kami,dan kakak ku sudah bekerja di sebuah perusahaan,ia baru lulus kuliah setahun yang lalu.
Sedangkan aku,sekarang aku baru kuliah di sebuah perguruan tinggi di Jakarta.Sebenarnya aku masuk Universitas ini karena pacarku kuliah disini juga,Zudi namanya,dia seorang anak konglomerat,da wajahnya sangat tampan,berbeda dengan keluargaku. Kadang aku merasa minder jika dia bertamu ke rumahku,tapi akuselalu menghilangkan fikiran itu,karena aku yakin dia menyayangiku dengan tulus,dan sekarang kami sudah pacaran hampir setahun.
Bunda sebenarnya senang melihatku punya seorang pacar yang tampan dan hidupnya cukup,bahkan lebih dari cukup dari keluarga kami,karena bunda sangat ingin melihatku bahagia.
“ ufi...kamu jangan terlalu percaya yah sama Zudi,dan kamu jangan terlalu sayang pada seseorang,sayangi dia sewajarnya saja  !!
“ kenapa bunda ? Zudi baik kan sama kita ?
“ ia dia baik,tapi bagaimanapun juga keluarga kita itu berbeda,bunda cuma ingin yang terbaik buat ufi “
“ ko bunda ngomongnya gitu si,bunda engga suka kalau ufi sama Zudi pacaran ?
“ bukannya gitu sayang,tapi bunda ...
“ udalah,kalau bunda engga suka sama Zudi,dan bunda engga sayang sama dia ,berarti bunda engga sayang juga sama ufi ?
“ sayangg....
“ ahh...bunda engga usah ceramahin Ufi lagi,ufi percaya sama Zudi,dia itu baik.
Setelah pertengkaranku dengan bunda,aku sedikit kesal dan beberapa hari tak mau bicara dengan bunda,aku semakin sering pergi dengan Zudi dan pulang malam.Dan saat dirumah aku selalu mengurung diri dikamar.Ayah sering berbicara agar aku meminta maaf pada bunda,namun aku masih merasa kesal atas omongan bunda tentang Zudi.
Saat ramadhan tiba,aku jarang bertemu dengan Zudi.Dia juga jarang menelfon ku.Aku maklum saja karena Zudi memang lebih sering pergi dengan temannya.hubunganku dengan bunda memang sudah lebih baik bulan ini,karena aku juga merasa tidak enak jika setiap hari bertemu dengan bunda tanpa bicara padanya. Akhirnya aku mengikuti saran ayah untuk meminta maaf. Namun aku selalu sansitif saat bunda mulai berbicara tentang Zudi,aku selalu terpancing emosi jika menyangkut hal itu.
Sampai hari terakhir berpuasa,aku baru bertemu dengan Zudi,dia mengajaku untuk pergi ngabuburit.Hari itu biasa saja,seakan aku tak ingat bahwa sebulan ini kami tak berkomunikasi sama sekali,karena aku sudah bosan jika dia tidak membalas sms ku. Aku sudah senang saat ia mengajakku bertemu juga,dan aku tak curiga apapun terhadapnya,aku selalu percaya padanya.
  Zudi mau lebaran kesini fi ?
“nanti juga kesini ko bunda,tadi uda ufi tanyain ko. “
“yaudah kalau gitu,bunda udah siapin parcel buat dia .”
“ wahh....terimakasih yah bunda,ternyata bunda masih ingat Zudi “
“bunda kan sayang sama kamu “ ( sambil bunda mencium pipiku )
Sampai sore aku menunggui Zudi di ruang tamu, tapi dia belum juga datang,aku hanya melamun sambil menatap ke parcel yang sudah bunda siapkan untuk Zudi.Sedikit merasa sesak jika aku tersadar,aku menunggu seseorang yang entah kapan datangnya,tanpa sadar air mataku mengalir saat melihat parcel itu.
Karena aku tak tahan,akhirnya aku menagis di kamar sambil mencoba menghubungi Zudi,tapi nomornya tidak aktif,dan ia tak berusaha memberi kabar padaku kenapa dia tak datang kerumahku.Tiba – tiba bunda memelukku dari belakang.


“ Masih ada besok kok sayang,Zudi pasti sibuk lebaran ke keluarganya hari ini “
 “Bunda jangan sok tahu deh,bunda selalu saja menganggap semuanya itu sepele “
“ Maksud bunda bukan gitu sayang,tapi kan bisa saja Zudi memang sibuk sekarang”
“Ia terserah bunda saja lah”
Tiga hari sejak hari itu Zudi tak pernah menghubungiku lagi,aku selalu mengurung diri di kamar,dan aku masih belum ingin bicara dengan bunda,aku masih kesal untuk mengakui nasehat bunda.Dan saat ingat parcel yang bunda siapkan untuk Zudi,terasa sesak didada,aku mulai membenci Zudi,dia sudah mengabaikan ku,dan parcel dari bunda itu.
Bosan di kamar,aku pergi ke taman untuk menghibur diri.Aku membeli beberapa tangkai mawar untuk bunda,bunda sangat suka dengan bunga mawar.Aku tersnyum melihat mawar- mawar itu,lalu terbesit niat untuk melukis wajah bunda. Aku pulang untuk melukis.
“ Bunda, ufi mau lebaran lagi sama bunda “
“ sayang...bunda udah maafin ufi kok.”
“tapi ufi mau minta maaf yang banyak dari bunda,ufi juga punya hadiah untuk bunda”
( menyerahkan lukisan dan bunga mawar)
“ terimakasih sayang..” .
Bunda menangis sambil memelukku,dan akupun tak tahan untuk menahan tangisku,aku merasa seperti seorang anak yang masih begitu lugu,dan begitu nyaman menikmati kehangatan pelukan sang bunda saat kehilangan sebuah boneka kesayangan.








........





BIODATA


Nama                           : Fifin Fadriah
Alamat rumah                : Jln. Lio, Desa Pasirpanjang Rt/Rw 02/01
                                    Kec Salem, Kab Brebes, Jawa Tengah
TTL                             : Brebes, 22 mei 1993
Alamat sekarang            : Kuningan
Status pekerjaan          : Mahasiswa  di UNIKU ( Universitas Kuningan )
Fakultas / Prodi           : FKIP  / PBSI , 1a
No Telp                       : ....
E-mail                          : ivymong@yahoo.com



MATERI NEGOSIASI BAGIAN 2