Monday, June 1, 2020



Laut Tak Berbatas

( Hasanuddin WS  )

ANALISIS PUISI

Ditulis untuk memenuhi salah satu tugas kuliah evaluasi pembelajaran Teori Sastra ,dengan dosen pengampu Bapak Aan Sugianto Mas, M.Si.




Oleh
Fifin Fadriah

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
FKIP,UNIKU
2012



Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas menganalisis buku antalogi puisi berjudul Laut Tak Berbatas  karya Hasanuddin WS. Dalam penyelesaian analisis puisi ini, saya banyak mengalami kesulitan terutama disebabkan karena sedikitnya pengetahuan tentang menganalisis puisi. Namun berkat bimbingan dari berbagai pihak akhirnya analisis puisi ini dapat saya selesaikan, walaupun masih banyak kekurangan.

Saya menyadari bahwa tersusunnya analisis puisi ini bukan hanya atas kemampuan dan usaha saya semata, namun juga berkat bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu saya mengucapkan terima kasih yang mendalam kepada yang terhormat Bapak Aan Sugiantomas Msi, selaku dosen pembimbing mata kuliah Teori Sastra yang telah memberikan bimbingan, motivasi dan pengarahan dalam penyusunan tugas ini.
Saya bersedia menerima kritik dan saran yang positif dari pembaca untuk bahan pertimbangan dalam memperbaiki analisis puisi saya ini di kemudian hari

Dengan menyelesaikan analisis puisi ini penulis mengharapkan banyak manfaat yang dapat diambil darinya. Semoga analisis ini dapat memberikan inspirasi dan bermanfaat bagi pembaca dan rekan mahasiswa.





Fifin Fadriah


DAFTAR ISI


                        Kata Pengantar                                                                       …………..      i                       Daftar Isi                                                                                    …………..      ii

BAB I             PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang                                                                  …………..      1

B.     Rumusan Masalah                                                             …………..      1

C.     Tujuan                                                                               …………..      1

D.     Kegunaan                                                                         …………..      1                                                                           
BAB II PEMBAHASAN MATERI             
A.    Landasan Teoritis                                                             ..................      2

B.     Pembahasan Puisi                                                              ..................      4

1.      Meditasi                                                                      ..................      4
2.      Dalam Sepi                                                                  ..................      7
3.      Mulailah                                                                      ..................      10
4.      Cermin                                                                                   ..................      14
5.      Jejak                                                                            ..................      17
6.      Jarak                                                                            ..................      20
7.      Antara                                                                         ..................      23
8.      Taman Kata                                                                 ..................      26
9.      Mengikut Apa                                                             ..................      29
10.  Mihrab                                                                         ..................      32
11.  Kunci                                                                          ..................      35
12.  Kubur 1                                                                       ..................      38
13.  Kala Hujan Memandang Langit                                 ..................      41
14.  Ketika Kudengar Suaramu                                         ..................      44
15.  Sebatas Apa                                                                ..................      47

BAB III PENUTUP                                      
A.    Kesimpulan                                                                       ……………    50


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang masalah
            Sebagai mahasiswa jurusan pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia sudah sepatutnya kita menyadari bahwa sebuah karya sastra adalah sesuatu yang sangat kaya dengan makna. Karyatersebut dapat dipahami agara dapat diketahui makna yang terkandung didalamnya.
            Selain itu, kita dihadapkan pada sebuah tantangan bahwa kita akan menjadiseorang pengajar yang di tuntut untuk mempunyai kompetensi untuk mengajarkan sastra, yang salah satunya adalah pemahaman terhadap sastra puisi. Oleh sebab itu, maka kita harus senantiasa dapat memahami bagaimana cara atau metode dalam memaknai sebuah karya sastra.

B.     Rumusan masalah
Yang menjadi rumusan masalah dalam makalah yang penulis susun adalah sebagai berikut :
1.      Bagaimana cara memahami puisi ?
2.      Apa makna yang terkandung dari puisi dalam analisi puisi ?

C.    Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai setelah penyusunan makalah adalah :
1.      Memberikan gambaran bagaimana cara memahami sebuah puisi
2.      Memberikan makna atau tafsiran terhadap beberapa contoh puisi yang terdapat dalam analisis puisi
D.    Kegunaan
Analisis puisi ini diharapkan menjadi sebuah gambaran tantangan cara atau langkah yang harus ditempuh oleh seorang apresiator dalam memaknai puisi, khusus tentang hakikat puisi.





BAB II
PEMBAHASAN
A.    Landasan teoretis
            Memahami sebuah puisi ternyata bukanlah hal yang mudah. Hal ini disebabkan bahwa puisi merupakan sebuah karya satra yang multi interpretatif, sehingga memungkinkan makna yang lebih dari satu dari sudut mana apresiator menerjemahkan puisi tersebut.
Prof. Dr. Mursal Estem dalam bukunya yang  berjudul Memahami puisi, memberikan kemudahan dalam memahami ssebuah puisi, diantaranya adalah sebagai berikut :
1.      Perhatikan judulnya
2.      Lihat kata-kata yang dominan
3.      Selami makna konotatif
4.      Makna yang lebih benar adlah makna yang sesuai dengan struktur bahasa
5.      Untuk menagkap maksud sebuah puisi, prosakanlah atau parafrasekan puisi tersebut.
6.      Untuk siapa yang dimaksud kata ganti yang terdapat dalam puisi tersebut.
7.      Temukan pertalian antara semua unsur dalam puisi
8.      Mencari makna yang tersembunyi
9.      Memperhatikan corak sebuah sajak
10.  Harus dapat menunujukan bait mana, atau larik mana yang menjadi sumber tafsiran tersebut.
                        Dalam memahami puisitidak hanay dapat dilakukan dengan meninjau unsur fisiknya saka, melainkan ada unsur lain yang tidak kalah pentingnya untuk dipahami.
Herman J. Waluyo dalam bukunya Teori dan Apresiasi puisi mengistilahkan unsur interinsik dengan hakikat puisi. Ada 4 unsur hakkat puisi, yakni :
1.      Tema
            Herman J. Waluyo (1987:106) mengatakan “Tema merupakan pokok atau subjek-matter yang di kemukakan oleh penyair” ungkapan tersebut mengindikasikan bahwa tema merupakan sebuah atmosfer dari sebuah puisi, sebuah puisi pasti memiliki sebuah tema (umumnya satu) uang melingkupi keseluruhan puisi. Oleh sebab itu dalam menafsirkan tema dalam puisi, puisi ttersebut harus ditafsirkan secara utuh.
2.      Perasaan (feeling)
            Perasaan ini adala keadaan jiwa penyair ketika menciptakan puisi tersebut. Pendapat penulis ini didukung oleh pernyataan yang di kemukakan oleh Herman J. Waluyo (1987:121) bahwa perasaan adalah “suasana perasaan penyair yang ikut di ekspresikan dan harus dapat di hayati oleh pembaca”.
3.      Nada atau suasana
            Nada adalah sikap penyair dalam menyampaikan puisi terhadap pembaca, beraneka ragam sikap yang sring digunakan oleh penyair, seperti yang di kemukakan oleh Herman J. Waluyo (1987:125) “.....apakah dia ingin bersifat menggurui, menasihati, menindir atau bersifat lugas....”

4.      Pesan (amanat)
            Herman J.Waluyo (1987:130) menyatakan bahwa “pesan adalah maksud yang hendak disampaikan atau himbauan pesan atau tujuan yang hendak disampaikan penyair”.











B.     PEMBAHASAN
Berikut adalah beberapa puisi yang telah penulis tentukan makna di balik hakikat puisi tersebut.

MEDITASI
Mestikah kita kenang pengorbanan
sia- sia ini.Berdiri
menghitung jari bagai masa kanak
coba memilah salah dan benar
yang batasnya entah.Lalu
kitapun bersejingkat antara
takut dan malu mengintip sorga
yang kacau dan kabur suaranya .Kita
telah terjebak dalam kebisingan
suara yang gebalau
yang kemudian menggiring kita
sampai terdampar
di tempat
ini
                                                                        ( Hasanuddin WS, 1989 , hal 4 )
Isi
a.      Objek
Objek dalam puisi tersebut adalah Permasalahan , karena yang dibicarakan adalah tentang sebuah permasalahan yang dialami penyair yaitu susah dalam menentukan salah dan benarnya sesuatu.Hal tersebut nampak ditulis oleh penyair pada baris ke-4 dan 5 dalam bait puisi diatas.Terdapat dalam kutipan berikut:
................................................
coba memilah salah dan benar
yang batasnya entah................
................................................

b.      Tema
Pokok persoalan pada puisi tersebut adalah Perenungan , karena puisi itu menceritakan tentang perenungan seseorang yang mengalami kegalauan. Hal tersebut nampak ditulis oleh penyair pada baris ke-12 hingga baris ke-14 dalam bait puisi diatas.Terdapat dalam kutipan berikut:
..................................................
yang kemudian menggiring kita
sampai terdampar
di tempat ini
Diksi di tempat ini diatas bisa juga diartikan sebagai tempat meditasi atau tempat perenungan penyair.
c.       Rasa / feeling
Sikap penyair terhadap objek adalah Rasa Antipati , penyair merasa jenuh dan kesal terhadap permasalahan hidupnya . Hal tersebut nampak ditulis oleh penyair pada baris ke-1 dan 2 dalam bait puisi diatas.Terdapat dalam kutipan berikut:
mestikah kita kenang pengorbanan
sia- sia ini.......................................

d.      Nada
Sikap penyair terhadap pembaca adalah hanya memberi tahu saja.

e.       Amanat
Pesan yang tersirat dari puisi tersebut adalah seseorang yang belum bisa menentukan kepastian salah dan benar sesuatu akan terjebak dalam kegalauan,jadi kita harus pandai dalam menentukan sesuatu antara salah dan benarnya.


Struktur

a.      Diksi ( Pemilihan kata yang dianggap mengandung nilai tertentu )
o   memilah salah dan benar adalah diksi yang tepat untuk mewakili objek dalam puisi tersebut.
o   di tempat ini ( tempat perenungan ) adalah diksi yang tepat untuk  menggambarkan tema dalam puisi tersebut.
o   sia- sia ini sangat tepat untuk menggambarkan rasa antipati penyair terhadap objek dalam puisi tersebut.



b.      Pengimajian ( angan – angan )
Pengimajian yang terdapat dalam puisi tersebut adalah Imajinasi visual ( seolah- olah terlihat ) yang nampak ditulis oleh penyair pada baris ke-2 dan 3 dalam bait puisi diatas.Terdapat dalam kutipan berikut:
...........................................Berdiri
menghitung jari bagai masa kanak
......................................................
Penyair menggambarkan seolah kita melihat waktu kecil kita ketika sedang menghitung jari.
c.       Gaya Bahasa
Gaya bahasa yang digunakan penyair dalam puisi itu adalah Personifikasi , yang nampak ditulis oleh penyair pada baris ke-7 dan 8 dalam bait puisi diatas.Terdapat dalam kutipan berikut:
........................................Sorga
yang kacau dan kabur suaranya
..................................................

Sorga yang merupakan benda tak bernyawa seolah- oleh memiliki sifat manusia.

d.      Irama
 Irama dalam puisi tersebut adalah irama yang menghentak ,tergambar dari sikap penyair terhadap objek yang menunjukan bahwa penyair merasa antipati terhadap objek,ia merasa jenuh dan kesal terhadap permasalahan hidupnya.

e.       Rima
 Rima yang terdapat dalam puisi tersebut adalah rima internal asonansi ( rima yang mempunyai keserasian huruf vokal dan terdapat pada baris yang sama). Dalam kutipan berikut ini terdapat keserasian huruf vokal i.

Mestikah kita kenang pengorbanan sia- sia ini
Berdiri menghitung jari bagai masa kanak
...................................................................




DALAM  SEPI
Ketika sepi mencegat
kita tak bisa berbuat apa – apa kecuali
menyodorkan rindu dan cepat – cepat
menyembunyikan birahi
di saku
saku
( Hasanuddin WS, 1988 , hal 7 )
Isi
a.      Objek
Objek dalam puisi tersebut adalah Suasana sepi , karena yang dibicarakan adalah tentang suasana kesepian yang dirasakan penyair.Hal tersebut nampak ditulis oleh penyair pada baris pertama dalam bait puisi diatas.Terdapat dalam kutipan berikut:

ketika sepi mencegat
.................................

b.      Tema
Pokok persoalan pada puisi tersebut adalah Kesepian , karena puisi itu menceritakan tentang seseorang yang merasa kesepian,dan tak dapat berbuat banyak untuk menghibur dirinya. Hal tersebut nampak ditulis oleh penyair pada baris ke-1 dan 2 dalam bait puisi diatas.Terdapat dalam kutipan berikut:
Ketika sepi mencegat...............
kita tak dapat berbuat apa-apa..
..................................................
c.       Rasa / feeling
Sikap penyair terhadap objek adalah Rasa Antipati , penyair benci dengan keaadaan saat ia sendiri,ia kesepian dan tak dapat berbuat apa- apa. Hal tersebut nampak ditulis oleh penyair pada baris ke-1 dan 2 dalam bait puisi diatas.Terdapat dalam kutipan berikut:
Ketika sepi mencegat...............
kita tak dapat berbuat apa-apa..
..................................................

d.      Nada
Sikap penyair terhadap pembaca adalah hanya memberi tahu saja.

e.       Amanat
Pesan yang tersirat dari puisi tersebut adalah kita harus bersabar saat kita merasa kesepian saat jauh dengan kekasih kita.


Struktur

a.      Diksi ( Pemilihan kata yang dianggap mengandung nilai tertentu )
o   Sepi  adalah diksi yang sangat tepat untuk mewakili objek dalam puisi tersebut.
o   Ketika sepi mencegat adalah diksi yang tepat untuk  menggambarkan tema dalam puisi tersebut.
o   Tak dapat berbuat apa-apa sangat tepat untuk menggambarkan rasa antipati penyair terhadap objek dalam puisi tersebut.

b.      Pengimajian ( angan – angan )
Pengimajian yang terdapat dalam puisi tersebut adalah Imajinasi taktil ( seolah- olah terasa ) yang nampak ditulis oleh penyair pada baris pertama dalam bait puisi diatas.Terdapat dalam kutipan berikut:
Ketika sepi mencegat
..................................
Penyair menggambarkan seolah kita ikut merasakan suasana kesepian.
c.       Gaya Bahasa
Gaya bahasa yang digunakan penyair dalam puisi itu adalah Personifikasi , yang nampak ditulis oleh penyair pada baris pertama dalam bait puisi diatas.Terdapat dalam kutipan berikut:
Ketika sepi mencegat
..................................

Sepi yang merupakan suatu perasaan yang tak bernyawa dan hanya bisa dirasakan dijadikan seolah- olah memiliki sifat manusia,yaitu mencegat.

d.      Irama
 Irama dalam puisi tersebut adalah irama yang menghentak ,tergambar dari sikap penyair terhadap objek yang menunjukan bahwa penyair merasa antipati terhadap objek,ia benci dengan kesepian yang dia alami,karena dia tak dapat berbuat apa- apa untuk meluapkan rindunya kepada seseorang.

e.       Rima
 Rima yang terdapat dalam puisi tersebut adalah rima internal asonansi ( rima yang mempunyai keserasian huruf vokal dan terdapat pada baris yang sama).
Dalam kutipan berikut ini terdapat keserasian huruf vokal e pada baris pertama, dan huruf vokal a pada baris ke-2.

Ketika sepi mencegat
kita tak bisa berbuat apa- apa. Kecuali
.............................................................















MULAILAH
Mulailah meneruka
membangkang kematian yang menjadi milikmu
begitu kau dilahirkan
Mulailah memilah rasa
mengingkari dosa yang begitu rindu
untuk selalu kau lakukan
Mulailah menangkup diri
memagut tali nasib menerima kekalahan
yang takkan pernah mungkin kau elakkan
                                                                       
( Hasanuddin WS, 1988 , hal 7 )

Isi

a.      Objek
Objek dalam puisi tersebut adalah Nasib , karena yang dibicarakan adalah tentang nasib yang sudah ditentukan untuk kita.Hal tersebut nampak ditulis oleh penyair pada baris ke-2 dalam bait ke-3 puisi diatas.Terdapat dalam kutipan berikut:

.................................................................
memagut tali nasib menerima kekalahan
yang takkan pernah mungkin kau elakkan


b.      Tema
Pokok persoalan pada puisi tersebut adalah Kepasrahan , karena puisi itu menceritakan tentang seseorang yang merasa pasrah terhadap nasib yang ditentukan olehnya. Hal tersebut nampak ditulis oleh penyair pada bait ke-3 puisi diatas.Terdapat dalam kutipan berikut:
Mulailah menangkup diri
memagut tali nasib menerima kekalahan
yang takkan pernah mungkin kau elakkan



c.       Rasa / feeling
Sikap penyair terhadap objek adalah Rasa simpati , penyair merasa setiap orang tak selalu bersyukur dengan nasib yang telah ditentukan untuknya,mereka selalu mengeluh. Hal tersebut nampak ditulis oleh penyair pada baris ke-1 dan 2 dalam bait ke-3 puisi diatas.Terdapat dalam kutipan berikut:

Mulailah menangkup diri
memagut tali nasib..........
........................................

d.      Nada
Sikap penyair terhadap pembaca adalah menasehati,dia ingin menasehati setiap orang menerima nasib seperti apapun yang telah ditentukan untukknya. Hal tersebut nampak ditulis oleh penyair pada bait ke-3 puisi diatas.Terdapat dalam kutipan berikut:
Mulailah menangkup diri
memagut tali nasib,menerima kekalahan
yang takkan pernah mungkin kau elakkan

e.       Amanat
Pesan yang dapat kita ambil dari puisi tersebut adalah kita harus orang menerima nasib seperti apapun yang telah ditentukan untuk kita,dan harus bersyukur atas kehidupan kita.Diperjelas oleh penyair pada bait ke-3 puisi diatas.Terdapat dalam kutipan berikut:               

Mulailah menangkup diri
memagut tali nasib,menerima kekalahan
yang takkan pernah mungkin kau elakkan


Struktur

a.      Diksi ( Pemilihan kata yang dianggap mengandung nilai tertentu )
o   Tali nasib  adalah diksi yang sangat tepat untuk mewakili objek dalam puisi tersebut.
o   Mulailah  adalah diksi yang tepat untuk  menggambarkan tema dalam puisi tersebut.
o   Memagut tali nasib sangat tepat untuk menggambarkan rasa simpati penyair terhadap objek dalam puisi tersebut.
o   Mulailah sangat tepat untuk mewakili nada menasehati dan amanat penyair kepada pembaca dalam puisi tersebut.

b.      Pengimajian ( angan – angan )
Pengimajian yang terdapat dalam puisi tersebut adalah Imajinasi taktil ( seolah- olah terasa ) yang nampak ditulis oleh penyair pada bait ke-2 puisi diatas.Terdapat dalam kutipan berikut:
Mulailah memilah rasa
mengingkari dosa yang begitu rindu
untuk selalu kau lakukan
.......................................
Penyair menggambarkan seolah kita ikut merasakan bahwa kita memang selalu rindu untuk melakukan dosa,yang seharusnya kita hindari.
c.       Gaya Bahasa
Gaya bahasa yang digunakan penyair dalam puisi itu adalah Hipalase , yang nampak ditulis oleh penyair pada baris ke-2 dalam bait kedua puisi diatas.Terdapat dalam kutipan berikut:
.........................................................
mengingkari dosa yang begitu rindu
untuk selalu kau lakukan

Bukan dosa nya yang rindu untuk dilakukan,namun manusianya yang rindu untuk melakukan dosa,gaya bahasa ini menjelaskan kebalikan dari suatu relasi alamiah dua komponen.

d.      Kata Kongkrit
Nampak diperjelas oleh penyair,kutipan yang terdapat pada baris ke-2 dan 3 pada bait kedua dalam puisi tersebut merupakan kata kongkrit.
......................................
mengingkari dosa yang begitu rindu
untuk selalu kau lakukan
Sudah jelas kutipan tersebut mampu mengkongkritkan dan memberikan gambaran jelas,bahwa manusia sebenarnya selalu rindu untuk melakukan dosa.
e.       Irama
 Irama dalam puisi tersebut adalah irama yang syahdu ,tergambar dari sikap penyair terhadap objek yang menunjukan bahwa penyair merasa simpati terhadap objek, penyair merasa setiap orang tak selalu bersyukur dengan nasib yang telah ditentukan untuknya,mereka selalu mengeluh.

f.       Rima
 Rima yang terdapat dalam puisi tersebut adalah rima internal aliterasi ( rima yang mempunyai keserasian huruf konsonan dan terdapat pada baris yang sama).Dalam kutipan berikut ini terdapat keserasian huruf konsonan m .
....................................
Mulailah memilah rasa
membangkang kematian yang menjadi milikmu
......................................















CERMIN
Di dalamnya bayang kita menantang
mengulang bias segala . Sampai
kemudian kita merasa semakin lelah
ketika ia memburam
dan tetap saja
diam                           
( Hasanuddin WS, 1990 , hal 18 )

 
Isi
a.      Objek
Objek dalam puisi tersebut adalah Bayangan , karena yang dibicarakan adalah bayangan ketika kita bercermin.Hal tersebut nampak ditulis oleh penyair pada baris ke-1 dalam bait puisi diatas.Terdapat dalam kutipan berikut:

Di dalamnya bayang kita menantang
..........................................................

b.      Tema
Pokok persoalan pada puisi tersebut adalah Bercermin diri , karena puisi itu menceritakan tentang seseorang yang bercermin untuk berintrosfeksi diri. Hal tersebut nampak ditulis oleh penyair pada baris ke-1 dan 2 dalam bait puisi diatas.Terdapat dalam kutipan berikut:
Di dalamnya bayang kita menantang
mengulang bias segala......................
..........................................................

c.       Rasa / feeling
Sikap penyair terhadap objek adalah Rasa Antipati , penyair merasa jenuh dengan dirinya saat ia bercermin , ia hanya bisa menatapi bayangannya tanpa bisa merubah sikapnya. Hal tersebut nampak ditulis oleh penyair pada baris ke-3 dan 6 dalam bait puisi diatas.Terdapat dalam kutipan berikut:
.........................................................
kemudian kita merasa semakin lelah
ketika ia memburam
dan tetap saja
diam               

d.      Nada
Sikap penyair terhadap pembaca adalah hanya memberi tahu saja.

e.       Amanat
Pesan yang tersirat dari puisi tersebut adalah kita harus berintrosfeksi diri saat kita bercermin,hingga kita sadar apa yang perlu kita perbaiki dalam diri kita.


Struktur

a.      Diksi ( Pemilihan kata yang dianggap mengandung nilai tertentu )
o   Bayang  adalah diksi yang sangat tepat untuk mewakili objek dalam puisi tersebut.
o   Mengulang bias segala adalah diksi yang tepat untuk  menggambarkan tema dalam puisi tersebut.
o   Merasa lelah sangat tepat untuk menggambarkan rasa antipati penyair terhadap objek dalam puisi tersebut.

b.      Pengimajian ( angan – angan )
Pengimajian yang terdapat dalam puisi tersebut adalah Imajinasi taktil ( seolah- olah terasa ) yang nampak ditulis oleh penyair pada baris ke-3 dalam bait puisi diatas.Terdapat dalam kutipan berikut:
...........................................
Kemudian kita merasa lelah
............................................
Penyair menggambarkan seolah kita ikut merasakan kelelahan yang dirasakan penyair.
Dalam puisi tersebut terdapat juga imajinasi visual ( seolah – olah terlihat ) yang Nampak ditulis oleh penyair pada baris pertama dalam bait puisi tersebut.Terdapat dalam kutipan berikut :
Didalamnya bayang kita menantang
.........................................................
Penyair menggambarkan seolah kita melihat bayangan kita di cermin.

c.       Gaya Bahasa
Gaya bahasa yang digunakan penyair dalam puisi itu adalah Personifikasi , yang nampak ditulis oleh penyair pada baris ke-1 dalam bait puisi diatas.Terdapat dalam kutipan berikut:
Didalamnya bayang kita menantang
........................................................

Bayangan yang merupakan pantulan diri kita di cermin yang tak bernyawa dijadikan seolah- olah memiliki sifat manusia,yaitu menantang.

d.      Irama
 Irama dalam puisi tersebut adalah irama yang menghentak ,tergambar dari sikap penyair terhadap objek yang menunjukan bahwa penyair merasa jenuh,ia marah dengan dirinya saat ia bercermin , ia hanya bisa menatapi bayangannya tanpa bisa merubah sikapnya.

e.       Rima
 Rima yang terdapat dalam puisi tersebut adalah rima internal ( rima yang terdapat pada baris yang sama). Nampak ditulis oleh penyair pada baris ke-1dalam bait puisi tersebut.Terdapat dalam kutipan berikut :

Di dalamnya bayang kita menantang
..........................................................










JEJAK
Sepanjang
pantai kutelusuri
Sepanjang
jejak kaki mengikuti
Aku tak mungkin kembali. Mengesat tangis
membilang sisa
lenyap
jejak yang dihapus buih
tak lagi membekas
                                               
( Hasanuddin WS, 1989 , hal 24 )
Isi
a.      Objek
Objek dalam puisi tersebut adalah Jejak , karena yang dibicarakan oleh penyair adalah bercerita tentang jejak kehidupan.Hal tersebut nampak ditulis oleh penyair pada baris pertama dalam bait puisi diatas.Terdapat dalam kutipan berikut:

................................
jejak kaki mengikuti
................................
jejak yang dihapus buih
................................

b.      Tema
Pokok persoalan pada puisi tersebut adalah Melupakan masa lalu yang suram , karena puisi itu menceritakan tentang seseorang yang ingin menjalani kehidupannya dengan semangat baru,dan ingin melupakan masa lalunya yang suram. Hal tersebut nampak ditulis oleh penyair pada baris ke-5 dan 6 dalam bait puisi diatas.Terdapat dalam kutipan berikut:
.....................................................................
Aku tak mungkin kembali. Mengesat tangis
membilang sisa
........................

c.       Rasa / feeling
Sikap penyair terhadap objek adalah Rasa Antipati , penyair seakan tak ingin mengingat masa lalunya yang suram.Hal tersebut nampak ditulis oleh penyair pada baris ke-5 dalam bait puisi diatas.Terdapat dalam kutipan berikut:
...................................................................
aku tak mungkin kembali.Mengesat tangis
...................................................................                

d.      Nada
Sikap penyair terhadap pembaca adalah hanya memberi tahu saja.

e.       Amanat
Pesan yang tersirat dari puisi tersebut adalah kita harus tetap melangkah untuk melanjutkan hidup,jngan terhalang oleh masa lalu.


Struktur

a.      Diksi ( Pemilihan kata yang dianggap mengandung nilai tertentu )
o   Jejak  adalah diksi yang sangat tepat untuk mewakili objek dalam puisi tersebut.
o   Tak mungkin kembali adalah diksi yang tepat untuk  menggambarkan tema dan rasa antipati dalam puisi tersebut.

b.      Pengimajian ( angan – angan )
Pengimajian yang terdapat dalam puisi tersebut adalah Imajinasi visual ( seolah- olah terlihat ) yang nampak ditulis oleh penyair pada baris ke-8 dan 9 dalam bait puisi diatas.Terdapat dalam kutipan berikut:
......................................
jejak yang dihapus buih
tak lagi membekas
......................................
Penyair menggambarkan seolah kita ikut melihat jejak kita yang tak membekas lagi setelah dihapus buih.

c.       Gaya Bahasa
Gaya bahasa yang digunakan penyair dalam puisi itu adalah Personifikasi , yang nampak ditulis oleh penyair pada baris ke-4 dalam bait puisi diatas.Terdapat dalam kutipan berikut:
................................
Jejak kaki mengikuti
.................................

Jejak kaki yang merupakan sesuatu yang tak bernyawa dijadikan seolah- olah memiliki sifat manusia,yaitu menantang.

d.      Irama
 Irama dalam puisi tersebut adalah irama yang menghentak ,tergambar dari sikap penyair terhadap objek yang menunjukan bahwa penyair seakan tak ingin mengingat masa lalunya yang suram.

e.       Rima
 Rima yang terdapat dalam puisi tersebut adalah rima internal asonansi ( rima yang mempunyai keserasian huruf vokal yang terdapat pada baris yang sama).Dalam baris tersebut terdapat keserasian huruf vokal i .Nampak ditulis oleh penyair pada baris ke-2 dan 4 dalam bait puisi tersebut.Terdapat dalam kutipan berikut :

..........................
Pantai kutelusuri
..........................
jejak kaki mengikuti
................................








JARAK
perbincangan pada hari lahirmu
Usia menghadiahkan kearifan
adakah kau bersyukur atau berserapah
atas pertemuan kita yang tentu saja
digariskan tali nasib
Usia menganugerahkan makna
adakah kau kubur atau mengemasnya
menjadi jarak antara mimpi kita
yang terus menggema dalam tanya
                                               
( Hasanuddin WS, 1997 , hal 33 )
Isi
a.      Objek
Objek dalam puisi tersebut adalah Usia , karena penyair membicarkan usia dalam puisi tersebut.Hal tersebut nampak ditulis oleh penyair pada baris pertama dalam bait pertama dan kedua pada puisi diatas.Terdapat dalam kutipan berikut:
Usia menghadiahkan kearifan
.................................................
Usia menganugerahkan makna

.................................................

b.      Tema
Pokok persoalan pada puisi tersebut adalah Belenggu , karena dalam puisi itu penyair menceritakan tentang perasaannya yang terbelenggu atas pertemuannya dengan seseorang,dia merasa seseorang itu tak senang dengan peremuannya . Hal tersebut nampak ditulis oleh penyair pada baris ke-2 dan 3 dalam bait pertama puisi diatas.Terdapat dalam kutipan berikut:
............................................................
adakah kau bersyukur atau berserapah
atas pertemuan kita.............................
............................................................

c.       Rasa / feeling
Sikap penyair terhadap objek adalah Rasa Antipati , penyair merasa usia menjadi belengu antara dia dan seseorang,karena usia itu seakan menjadi jarak mereka untuk menyatukan janji mereka.Hal tersebut nampak ditulis oleh penyair pada baris ke-1 dan 2 dalam bait kedua puisi diatas.Terdapat dalam kutipan berikut:

................................................
Usia menganugerahkan makna
adakah kau kubur atau mengemasnya

.................................................
                       
d.      Nada
Sikap penyair terhadap pembaca adalah hanya memberi tahu saja.

e.       Amanat
Pesan yang dapat kita ambil dari puisi tersebut adalah seseorag harus lebih menjadi dewasa dan bijaksana seiring bertambah usianya. Hal tersebut nampak diperjelas oleh penyair pada baris ke-1 dalam bait pertama puisi diatas.Terdapat dalam kutipan berikut:
Usia menghadiahkan kearifan
...................................................


Struktur

a.      Diksi ( Pemilihan kata yang dianggap mengandung nilai tertentu )
o   Usia  adalah diksi yang sangat tepat untuk mewakili objek dalam puisi tersebut.
o   Bersyukur atau brserapah adalah diksi yang tepat untuk  menggambarkan tema dalam puisi tersebut.
o   Kubur atau mengemasnya adalah diksi yang sangat tepat untuk mewakili rasa antipati penyair dalam puisi tersebut.
o   Kearifan adalah diksi yang tepat untuk mewakili amanat dalam puisi tersebut.

b.      Pengimajian ( angan – angan )
Pengimajian yang terdapat dalam puisi tersebut adalah Imajinasi taktil ( seolah- olah terasa) yang nampak ditulis oleh penyair pada baris ke-2 sampai 4 dalam bait puisi pertama diatas.Terdapat dalam kutipan berikut:
...........................................................
adakah kau bersyukur atau berserapah
atas pertemuan kita yang tentu saja
digariskan tali nasib
................................
Penyair menggambarkan seolah kita ikut merasakan perasaannya yang serasa tak dihargai oleh seseorang.

c.       Gaya Bahasa
Gaya bahasa yang digunakan penyair dalam puisi itu adalah Personifikasi , yang nampak ditulis oleh penyair pada baris ke-3 dan 4 dalam bait kedua puisi diatas.Terdapat dalam kutipan berikut:
...............................
...............................mimpi kita
yang terus menggema dalam tanya

Mimpi yang merupakan sesuatu yang tak bernyawa dijadikan seolah- olah memiliki sifat manusia,yaitu menggema ( bersuara ).

d.      Irama
 Irama dalam puisi tersebut adalah irama yang menghentak ,tergambar dari sikap penyair terhadap objek yang menunjukan bahwa penyair benci pada usia ,karena seakan menjadi jarak mereka untuk menyatukan janji mereka.

e.       Rima
 Rima yang terdapat dalam puisi tersebut adalah rima internal ( rima yang terdapat pada baris yang sama). Nampak ditulis oleh penyair pada baris ke-1 dan 2 dalam bait puisi tersebut.Terdapat dalam kutipan berikut :

Usia menghadiahkan kearifan
adakah kau bersyukur atau berserapah
..............................................................




ANTARA
Ada yang melintas antara rasa
kantuk tengah malammu
dengan lengkingan anjing di seberang jalan
serta gerutu burung perkutut tetanggamu:
kegaduhan itu
Ada yang merambat antara bunyi tik tak
jam dan semilir angin
lewat celah – celah jendela yang membekukanmu :
kesunyian ini
                                               
( Hasanuddin WS, 1996 , hal 20 )


Isi
a.      Objek
Objek dalam puisi tersebut adalah kegaduhan dan kesunyian , karena penyair membicarakan tentang kedua hal yang ia rasa selalu mengganggunya.Hal tersebut nampak ditulis oleh penyair pada baris ke-5 dalam bait pertama dan baris ke-4 dalam bait kedua puisi diatas.Terdapat dalam kutipan berikut:
.......................
kegaduhan itu
.......................
kesunyian ini

b.      Tema
Pokok persoalan pada puisi tersebut adalah kegalauan , karena puisi itu menceritakan tentang perasaan galau penyair yang ia rasakan saat ia merasa kegaduhan dan kesepian yang membekukan hidupnya. Hal tersebut nampak ditulis oleh penyair pada baris ke-1 dan 2 dalam bait petama dan baris ke-3 bait kedua puisi diatas.Terdapat dalam kutipan berikut:

Ada yang melintas antara rasa
kantuk tengah malammu
.......................................

lewat celah- celah jendela yang membekukannmu:
......................................
c.       Rasa / feeling
Sikap penyair terhadap objek adalah Rasa Antipati ,karena penyair merasa tidak senang dengan kegalauan ketika ia merasakan kegaduhan dan kesepian yang membekukan hidupnya .Hal tersebut nampak ditulis oleh penyair pada baris ke-1 dan 2 dalam bait pertama puisi diatas.Terdapat dalam kutipan berikut:
Ada yang melintas antara rasa
kantuk tengah malammu
.......................................                    
d.      Nada
Sikap penyair terhadap pembaca adalah hanya memberi tahu saja.

e.       Amanat
Pesan yang tersirat dari puisi tersebut adalah kita harus tetap teguh pada pendirian kita walaupun banyak gangguan dari luar yang mengguncangkan pendirian kita.

Struktur

a.      Diksi ( Pemilihan kata yang dianggap mengandung nilai tertentu )
o   Kegaduhan, kesunyian  adalah diksi yang sangat tepat untuk mewakili objek dalam puisi tersebut.
o   Ada yang melintas  adalah diksi yang tepat untuk  menggambarkan tema dan rasa antipati dalam puisi tersebut.

b.      Pengimajian ( angan – angan )
Pengimajian yang terdapat dalam puisi tersebut adalah Imajinasi auditif ( seolah- olah terdengar ) yang nampak ditulis oleh penyair pada baris ke-3 dan 4 dalam bait pertama puisi diatas.Terdapat dalam kutipan berikut:
.....................................................................
dengan lengkingan anjing di seberang jalan
serta gerutu burung perkutut tetanggamu
.................................................................
Penyair menggambarkan seolah kita mendengar lengkingan anjing di seberang jalan dan gerutu burung perkutut tetangga kita.
c.       Gaya Bahasa
Gaya bahasa yang digunakan penyair dalam puisi itu adalah Personifikasi , yang nampak ditulis oleh penyair pada baris ke-1,2 dan 3 dalam bait pertama puisi diatas.Terdapat dalam kutipan berikut:

Ada yang melintas antara rasa
kantuk tengah malammu
......................................
kegaduhan itu

kegaduhan yang merupakan sesuatu yang tak bernyawa dijadikan seolah- olah memiliki sifat manusia,yaitu melintas.

d.      Irama
 Irama dalam puisi tersebut adalah irama yang menghentak ,tergambar dari sikap penyair terhadap objek yang menunjukan bahwa penyair merasa tidak senang dengan kegalauan ketika ia merasakan kegaduhan dan kesepian yang menggangu hidupnya.

e.       Rima
 Rima yang terdapat dalam puisi tersebut adalah rima internal aliterasi ( rima yang mempunyai keserasian huruf konsonan yang terdapat pada baris yang sama).Dalam baris tersebut trdapat keserasian huruf konsonan t .Nampak ditulis oleh penyair pada baris ke-4 pada bait pertama dan baris ke-1 dalam bait kedua puisi tersebut.Terdapat dalam kutipan berikut :
................................................................
serta gerutu burung perkutut tetanggamu

.................................................................
Ada yang merambat antara bunyi tik tak
.................................................................






TAMAN KATA
Taman kata- kata ini telah membujukku
untuk masuk ke dalamnya dan aku semakin
tergoda oleh warna-warni kata. Ranting
dan pucuk yang berayun-ayun menciptakan
suara- suara lembut bagai nyanyian burung
pagi hari_tinggi dan merendah _namun
pernah pula aku terpana karena suara-suara
itu dapat juga menjelma jadi gemuruh bagai
pasang badai gelombang menakutkan .
Aku tersesat dalam taman rimba kata-kata ini
dan semakin mabuk oleh semerbaknya . Tapi
tak hendak ke luar aku darinya.
                                               
( Hasanuddin WS, 1990 , hal 22 )
Isi
a.      Objek
Objek dalam puisi tersebut adalah Sastra , karena penyair membicarakan tentang dunia kata- kata yang dia sebut dengan taman kata.Hal tersebut nampak ditulis oleh penyair pada baris ke-1 dan 2 dalam bait pertama puisi diatas.Terdapat dalam kutipan berikut:
Taman kata- kata ini telah membujukku
...............................................................

b.      Tema
Pokok persoalan pada puisi tersebut adalah Kecintaan pada sastra , karena puisi itu menceritakan tentang penyair yang sangat menunjukan kecintaannya pada dunia sastra,meskipun ia sering mengalami kesulian. Hal tersebut nampak ditulis oleh penyair pada setiap baris dalam bait kudua puisi diatas.Terdapat dalam kutipan berikut:

Aku tersesat dalam taman rimba kata- kata ini
dan semakin mabuk jua oleh semerbaknya. Tapi
tak hendak ke luar aku darinya

c.       Rasa / feeling
Sikap penyair terhadap objek adalah Rasa simpati ,karena penyair merasa dia mulai mencintai dunia sastra .Hal tersebut nampak ditulis oleh penyair pada baris ke-1,2 dan 3 dalam bait pertama puisi diatas.Terdapat dalam kutipan berikut:
Taman kata- kata ini telah membujukku
untuk masuk ke dalamnya dan aku semakin
tergoda oleh warna-warni kata.......
........................................................               
d.      Nada
Sikap penyair terhadap pembaca adalah hanya memberi tahu saja.

e.       Amanat
Pesan yang tersirat dari puisi tersebut adalah kita harus sungguh- sungguh dalam menggeluti sebuah bidang ,walaupun kita kadang mengalami kesulitan didalamnya.

Struktur

a.      Diksi ( Pemilihan kata yang dianggap mengandung nilai tertentu )
o   Taman kata- kata  adalah diksi yang sangat tepat untuk mewakili objek dalam puisi tersebut.
o   Tergoda  adalah diksi yang tepat untuk  menggambarkan tema dan rasa simpati dalam puisi tersebut.

b.      Pengimajian ( angan – angan )
Pengimajian yang terdapat dalam puisi tersebut adalah Imajinasi visual dan auditif ( seolah- olah terlihat dan sekaligus terdengar ) yang nampak ditulis oleh penyair pada baris ke-3 sampai 6 dalam bait pertama puisi diatas.Terdapat dalam kutipan berikut:
....................................................Ranting
dan pucuk yang berayun-ayun menciptakan
suara- suara lembut bagai nyanyian burung
pagi hari_tinggi dan merendah................
.................................................................

Penyair menggambarkan seolah kita melihat ranting dan pucuk yang berayun,dan menimbulkan suara seperti nyanyin burung yang seolah kita mendengarnya.
c.       Gaya Bahasa
Gaya bahasa yang digunakan penyair dalam puisi itu adalah Personifikasi , yang nampak ditulis oleh penyair pada baris pertama dalam bait pertama puisi diatas.Terdapat dalam kutipan berikut:

Taman kata- kata ini telah membujukku
...............................................................

Taman kata- kata yang merupakan sesuatu yang tak bernyawa dijadikan seolah- olah memiliki sifat manusia,yaitu membujuk.

d.      Irama
 Irama dalam puisi tersebut adalah irama yang syahdu,tergambar dari sikap penyair terhadap objek yang menunjukan bahwa penyair mulai mencintai dunia sastra.

e.       Rima
 Rima yang terdapat dalam puisi tersebut adalah rima internal aliterasi ( rima yang mempunyai keserasian huruf konsonan yang terdapat pada baris yang sama). Dalam baris tersebutNampak ditulis oleh penyair pada baris pertama dalam bait kedua puisi tersebut.Terdapat dalam kutipan berikut :
Taman kata-kata ini telah membujukku
..............................................................









MENGIKUT APA
Mengikut hati ada kau mati
Mengikut rasa ada kau binasa
jadi, betikam pun tak ada guna
lalu, mengikut apa hidup yang lega ?
                                                                        ( Hasanuddin WS, 1995 , hal 52 )
Isi
a.      Objek
Objek dalam puisi tersebut adalah Jalan hidup , karena penyair membicarakan tentang jalan hidup yang harus diambil untuk menjalani hidup.Hal tersebut nampak ditulis oleh penyair pada baris ke-1 dan 2 dalam bait puisi diatas.Terdapat dalam kutipan berikut:

Mengikut
hati ada kau mati
mengikut rasa ada kau binasa
...............................................

b.      Tema
Pokok persoalan pada puisi tersebut adalah Kebingungan , karena puisi itu menceritakan tentang perasaan bingung untuk memilih jalan hidup yang akan dijalaninya. Hal tersebut nampak ditulis oleh penyair pada setiap baris ke-4 dalam bait puisi diatas.Terdapat dalam kutipan berikut:
.........................................................................
mengikut apa hati yang lega ?

c.       Rasa / feeling
Sikap penyair terhadap objek adalah Rasa antipati ,karena penyair merasa serba salah dalam menjalani hidupnya,dia bingung menentukan dia harus mengikuti apa dalam menjalani hidupnya.Hal tersebut nampak ditulis oleh penyair pada baris ke-3 dan 4 dalam bait puisi diatas.Terdapat dalam kutipan berikut:
..............................................
jadi , betikam pun tak ada guna
lalu , mengikut apa hidup yang lega ? 


d.      Nada
Sikap penyair terhadap pembaca adalah hanya memberi tahu saja.

e.       Amanat
Pesan yang tersirat dari puisi tersebut adalah kita harus mempunyai pedoman hidup yang benar untuk menjalani hidup kita,agar kita tak tersesat dalam menjalani hidup.
 

Struktur

a.      Diksi ( Pemilihan kata yang dianggap mengandung nilai tertentu )
o   Mengikut apa  adalah diksi yang sangat tepat untuk mewakili objek dan tema dalam puisi tersebut.
o   Tak ada guna  adalah diksi yang tepat untuk  menggambarkan rasa antipati dalam puisi tersebut.

b.      Pengimajian ( angan – angan )
Pengimajian yang terdapat dalam puisi tersebut adalah Imajinasi taktil ( seolah- olah terasa ) yang nampak ditulis oleh penyair pada baris ke-3 dalam bait puisi diatas.Terdapat dalam kutipan berikut:
..............................................
jadi,betikampun tak ada guna
..............................................
Penyair menggambarkan seolah kita merasakan keputus asaan yang timbul karena kebingungan dalam menentukan jalan hidup .
c.       Gaya Bahasa
Gaya bahasa yang digunakan penyair dalam puisi itu adalah Personifikasi , yang nampak ditulis oleh penyair pada baris pertama dalam bait puisi diatas.Terdapat dalam kutipan berikut:
Mengikut hati ada kau mati
...........................................
Kita mengikuti hati,sedangkan hati tak bernyawa dan penyair membuatnya seolah memiliki sifat manusia,yaitu dapat diikuti.Penjelasan dari diksi mengikuti hati.
d.      Irama
 Irama dalam puisi tersebut adalah irama yang menghentak,tergambar dari sikap penyair terhadap objek yang menunjukan penyair merasa serba salah dalam menjalani hidupnya,dia bingung menentukan dia harus mengikuti apa dalam menjalani hidupnya.

e.       Rima
 Rima yang terdapat dalam puisi tersebut adalah rima internal asonansi ( rima yang mempunyai keserasian huruf vokal yang terdapat pada baris yang sama).Dalam baris tersebut terdapat keserasian huruf vokal i dan a Nampak ditulis oleh penyair pada baris ke- 1 dan 2 dalam bait puisi tersebut.Terdapat dalam kutipan berikut :
Mengikut hati ada kau mati
mengikut rasa ada kau binasa
...............................................














MIHRAB
Bagaimanakah cara bermuka muka denganmu
sepenuh jalan tak juga bersua cara
lelah aku menyeka peluh
Selintas pernah kulihat kau di mihrab ini
tapi hilang jua sebelum sempat
kudekap harap
Debu memang masih melekat
tak juga punah walau ku kesat
sebatas apa harus kutanya
jika tak juga pandai
aku menyapa
                                                             ( Hasanuddin WS, 1994 , hal 48 )

Isi
a.      Objek
Objek dalam puisi tersebut adalah Seseorang ( kau ) , karena penyair membicarakan tentang seseorang yang sedang ia kagumi.Hal tersebut nampak ditulis oleh penyair pada baris ke-1 dalam bait kedua puisi diatas.Terdapat dalam kutipan berikut:
Selintas pernah ku lihat kau di mihrab ini
..................................................................

b.      Tema
Pokok persoalan pada puisi tersebut adalah Perasaan yang terpendam , karena penyair menceritakan tentang perasaannya yang belum mampu ia ungkapkan. Hal tersebut nampak ditulis oleh penyair pada baris ke-1 dan 2 dalam bait pertama puisi diatas.Terdapat dalam kutipan berikut:
Bagaimanakah cara bermuka muka denganmu
sepenuh jalan tak juga bersua cara
......................................................

c.       Rasa / feeling
Sikap penyair terhadap objek adalah Rasa antipati , karena penyair putus asa,harapannya tak pernah tersampaikan karena tak bisa bicara dengan dia (objek). Hal tersebut nampak ditulis oleh penyair pada setiap baris dalam bait ke-2 puisi diatas.Terdapat dalam kutipan berikut:

Selintas pernah kulihat kau di mihrab ini
tapi hilang jua sebelum sempat
kudekap harap

.......................
d.      Nada
Sikap penyair terhadap pembaca adalah hanya memberi tahu saja.

e.       Amanat
Pesan yang tersirat dari puisi tersebut adalah kita harus memperjuangkan perasan kita untuk seseorang ,meskipun sulit untuk mendapatkannya.  

Struktur

a.      Diksi ( Pemilihan kata yang dianggap mengandung nilai tertentu )
o   Kau  adalah diksi yang sangat tepat untuk mewakili objek dalam puisi tersebut.
o   Bagaimanakah cara adalah diksi yang tepat untuk  menggambarkan tema dalam puisi tersebut.
o   Hilang jua sebelum sempat kudekap harap adalah diksi yang tepat untuk  menggambarkan rasa antipati dalam puisi tersebut.

b.      Pengimajian ( angan – angan )
Pengimajian yang terdapat dalam puisi tersebut adalah Imajinasi visual ( seolah- olah terlihat ) yang nampak ditulis oleh penyair pada baris ke-1 dalam bait kedua puisi diatas.Terdapat dalam kutipan berikut:

Selintas pernah kulihat kau di mihrab ini
................................................................
Penyair menggambarkan seolah kita melihat seseorang dalam mihrab  .
c.       Gaya Bahasa
Gaya bahasa yang digunakan penyair dalam puisi itu adalah Sinekdoke , yang nampak ditulis oleh penyair pada baris ke-2 dalam bait pertama puisi diatas.Terdapat dalam kutipan berikut:
......................................................
            Sepenuh jalan tak juga bersua cara
            ......................................................
Kata sepenuh jalan menyatakan seakan setiap jalan sudah pernah dilewati dan tak pernah ditemukan cara.
d.      Irama
 Irama dalam puisi tersebut adalah irama yang menghentak,tergambar dari sikap penyair terhadap objek, ia merasa putus asa karena harapannya tak pernah tersampaikan karena tak bisa bicara dengan seseorang .

e.       Rima
 Rima yang terdapat dalam puisi tersebut adalah rima eksternal ( rima yang terdapat pada baris yang berlainan ). Nampak ditulis oleh penyair pada baris ke- 1 dan 2 dalam bait ke-3 puisi tersebut.Terdapat dalam kutipan berikut :
..............................................
Debu memang masih melekat
tak juga punah walau ku kesat
...............................................












KUNCI
Pada kita
ia selalu datang dengan cara yang sama
mengetuk pintu
lalu jendela ketika malam
menuju renta
kau kah sepi itu ?
tak usah mengalah
lalu sebutkan
kita hanya akan diam pada habis
tidak pada titik
(sedang tik tak sepatu di luar
masih sampai di telinga )
            ( Hasanuddin WS, 1986 , hal 12 )

Isi
a.      Objek
Objek dalam puisi tersebut adalah Suasana sepi , karena penyair membicarakan tentang suasana sepi yang dirasakan.Hal tersebut nampak ditulis oleh penyair pada baris ke-6 dalam bait puisi diatas.Terdapat dalam kutipan berikut:
..........................
Kaukah sepi itu ?
..........................

b.      Tema
Pokok persoalan pada puisi tersebut adalah Kesepian , karena penyair menceritakan tentang perasaannya yang muak dengan kesepian yang ia rasakan. Hal tersebut nampak ditulis oleh penyair pada setiap baris ke-6 dan 9 - 10 dalam bait puisi diatas.Terdapat dalam kutipan berikut:
...........................
kaukah sepi itu ?
...........................
kita hanya akan diam pada habis
tidak pada titik
...........................




c.       Rasa / feeling
Sikap penyair terhadap objek adalah Rasa antipati , karena penyair merasa muak dengan kesepian yang selalu ia rasakan.Hal tersebut nampak ditulis oleh penyair pada setiap baris dalam bait ke-6,7 dan 8 puisi diatas.Terdapat dalam kutipan berikut:
........................
kaukah sepi itu
tak usah mengalah
lalu sebutkan
.....................
d.      Nada
Sikap penyair terhadap pembaca adalah hanya memberi tahu saja.

e.       Amanat
Pesan yang tersirat dari puisi tersebut adalah kita harus bersabar jika sedang merasa kesepian. 


Struktur

a.      Diksi ( Pemilihan kata yang dianggap mengandung nilai tertentu )
o   Sepi  adalah diksi yang sangat tepat untuk mewakili objek dan  tema dalam puisi tersebut.
o   Tak usah mengalah adalah diksi yang tepat untuk  menggambarkan rasa antipati dalam puisi tersebut.

b.      Pengimajian ( angan – angan )
Pengimajian yang terdapat dalam puisi tersebut adalah Imajinasi auditif ( seolah- olah terdengar ) yang nampak ditulis oleh penyair pada baris ke-11 dan 12 dalam bait kedua puisi diatas.Terdapat dalam kutipan berikut:
................................................................
( sedang tik tak sepatu di luar
masih sampai di telinga )
Penyair menggambarkan seolah kita mendengar tik tak suara sepatu di luar .

c.       Gaya Bahasa
Gaya bahasa yang digunakan penyair dalam puisi itu adalah Personifikasi , yang nampak ditulis oleh penyair pada baris ke-6 dan 7 dalam bait pertama puisi diatas.Terdapat dalam kutipan berikut:
............................       
kaukah sepi itu ?
tak usah mengalah
.............................
Sepi merupakan sesuatu yang tak bernyawa dan hanya bisa dirasakan, penyair membuatnya seolah memiliki sifat manusia ( mengalah ).
d.      Irama
 Irama dalam puisi tersebut adalah irama yang menghentak,tergambar dari sikap penyair terhadap objek, ia merasa kesal terhadap perasaan sepi yang selalu ia rasakan.

e.       Rima
 Rima yang terdapat dalam puisi tersebut adalah rima internal asonansi ( rima yang mempunyai keserasian huruf vokal yang terdapat pada baris yang sama ). Nampak ditulis oleh penyair pada baris ke- 1 dan 2 dalam bait pertama puisi tersebut.Terdapat dalam kutipan berikut :
Pada kita
ia selalu datang dengan cara yang sama
...............................................................









KUBUR 1
Mengintai ajal yang mengendap
endap pada almanak
tanggal sehari
mencekik sekali
dan lahat semakin menganga jua
Ajal yang mengendap
mengerat usia hari ke hari
sampai kita habis
dan kau terpana ketika
rumahmu berkata pergi sedang
kuburmu berkata mari                                    
(  Hasanuddin WS, 1989 , hal 8 )
Isi
a.      Objek
Objek dalam puisi tersebut adalah Ajal , karena penyair membicarakan ajal yang terus membayanginya .Hal tersebut nampak ditulis oleh penyair pada baris ke-1 dalam bait pertama puisi diatas.Terdapat dalam kutipan berikut:
Mengintai ajal yang mengendap
..................................................

b.      Tema
Pokok persoalan pada puisi tersebut adalah Ketakutan terhadap maut , karena penyair menceritakan tentang ketakutannya terhadap maut yang selalu membayanginya setiap hari. Hal tersebut nampak ditulis oleh penyair pada baris ke-4,5 dan 6 dalam bait kedua puisi diatas.Terdapat dalam kutipan berikut:
.................................
dan kau terpana ketika
rumahmu berkata pergi sedang
kuburmu berkata mari

c.       Rasa / feeling
Sikap penyair terhadap objek adalah Rasa antipati , penyair merasa resah karena ajal terus mengintainya setiap waktu .Hal tersebut nampak ditulis oleh penyair pada baris ke-1,2 dan 3 dalam bait kedua puisi diatas.Terdapat dalam kutipan berikut:
ajal yang mengendap
mengerat usia hari ke hari
sampai kita habis
...........................

d.      Nada
Sikap penyair terhadap pembaca adalah mengingatkan agar manusia tak pernah lupa dan jangan terlena dengan kehidupan,karena ajal selalu mengikuti kita setiap hari. Hal tersebut nampak ditulis oleh penyair pada baris ke-1 dan 2 dalam bait kedua puisi diatas.Terdapat dalam kutipan berikut :
    
            ajal yang mengendap
            mengerat usia hari ke hari
            sampai kita habis
            ...........................

e.       Amanat
Pesan yang tersirat dari puisi tersebut adalah kita harus selalu berbuat baik dalam menjalani hidup,karena bagaimana pun kita akan menemui ajal jika waktunya tiba.


Struktur

a.      Diksi ( Pemilihan kata yang dianggap mengandung nilai tertentu )
o   Ajal adalah diksi yang sangat tepat untuk mewakili objek dalam puisi tersebut.
o   Kau terpana adalah diksi yang tepat untuk  menggambarkan tema dalam puisi tersebut.
o   Sampai kita habis adalah diksi yang tepat untuk  menggambarkan rasa antipati penyair dan nada dalam puisi tersebut.

b.      Pengimajian ( angan – angan )
Pengimajian yang terdapat dalam puisi tersebut adalah Imajinasi visual ( seolah- olah terlihat ) yang nampak ditulis oleh penyair pada baris ke-5 dalam bait pertama puisi diatas.Terdapat dalam kutipan berikut:
...................................................
dan lahat semakin menganga jua
...................................................
Penyair menggambarkan seolah kita melihat lahat kubur yang semakin terbuka lebar.
c.       Gaya Bahasa
Gaya bahasa yang digunakan penyair dalam puisi itu adalah Personifikasi , yang nampak ditulis oleh penyair pada baris ke-5 dan 6 dalam bait kedua puisi diatas.Terdapat dalam kutipan berikut:
.................................................
rumahmu berkata pergi.Sedang
kuburmu berkata mari
Rumah dan kuburan yang merupakan sebuah tempat,dan tak bernyawa seolah memiliki sifat manusia ( berkata ).
d.      Irama
 Irama dalam puisi tersebut adalah irama yang menghentak,tergambar dari sikap penyair terhadap objek, ia merasa resah karena ajal terus mengintainya setiap waktu.

e.       Rima
 Rima yang terdapat dalam puisi tersebut adalah rima internal ( rima yang terdapat pada baris yang sama ). Nampak ditulis oleh penyair pada baris ke- 1 dalam bait pertama puisi tersebut.Terdapat dalam kutipan berikut :
Mengintai ajal yang mengendap
...................................................








KALA  HUJAN  MEMANDANG  LANGIT
Kutahu di balikmu teduh!
meski gigilmu mengigit sekujur raga fanaku
hingga retas tetas
                                               
( Hasanuddin WS, 1990 , hal 26 )
Isi
a.      Objek
Objek dalam puisi tersebut adalah Hujan , karena penyair membicarakan hujan ,terlihat jelas dari judulnya .Hal tersebut nampak ditulis oleh penyair pada baris ke-2 dalam bait pertama puisi diatas.Terdapat dalam kutipan berikut:
........................................................................
meski gigilmu menggigit sekujur raga fanaku
........................................................................


b.      Tema
Pokok persoalan pada puisi tersebut adalah Dibalik hujan , karena penyair menceritakan keadaan saat hujan. Hal tersebut nampak ditulis oleh penyair pada baris ke-1 dalam bait puisi diatas.Terdapat dalam kutipan berikut:
.........................................
Kutahu di balikmu teduh!
.........................................


c.       Rasa / feeling
Sikap penyair terhadap objek adalah Rasa simpati , penyair merasa dibalik hujan yang dingin masih ada hikmahnya .Hal tersebut nampak ditulis oleh penyair pada baris ke-1 dalam bait puisi diatas.Terdapat dalam kutipan berikut:
Kutahu dibalikmu teduh!
.......................................

d.      Nada
Sikap penyair terhadap pembaca adalah hanya member tahu saja.

e.       Amanat
Pesan yang tersirat dari puisi tersebut adalah kita harus bersyukur saat hujan turun ,karena kita masih diberi air.
 

Struktur

a.      Diksi ( Pemilihan kata yang dianggap mengandung nilai tertentu )
o   Hujan adalah diksi yang sangat tepat untuk mewakili objek dalam puisi tersebut.
o   Dibalikmu adalah diksi yang tepat untuk  menggambarkan tema dalam puisi tersebut.
o   Dibalikmu teduh adalah diksi yang tepat untuk  menggambarkan rasa simpati penyair dalam puisi tersebut.

b.      Pengimajian ( angan – angan )
Pengimajian yang terdapat dalam puisi tersebut adalah Imajinasi taktil  ( seolah- olah terasa ) yang nampak ditulis oleh penyair pada baris ke-2 dalam bait puisi diatas.Terdapat dalam kutipan berikut:
........................................................................
meski gigilmu menggigit sekujur raga fanaku
........................................................................
Penyair menggambarkan seolah kita merasakan kedinginan karena turunnya hujan.

c.       Gaya Bahasa
Gaya bahasa yang digunakan penyair dalam puisi itu adalah Personifikasi , yang nampak ditulis oleh penyair pada baris ke-2 dalam bait puisi diatas.Terdapat dalam kutipan berikut:
........................................................................
meski gigilmu menggigit sekujur raga fanaku
........................................................................
Dingin yang membuat menggigil manusia merupakan sesuatu yang tak bernyawa dan hanya bisa dirasakan dijadikan seolah memiliki sifat manusia ( menggigit ).

d.      Irama
 Irama dalam puisi tersebut adalah irama yang menghentak,tergambar dari sikap penyair terhadap objek, ia merasa resah karena ajal terus mengintainya setiap waktu.

e.       Rima
 Rima yang terdapat dalam puisi tersebut adalah rima internal ( rima yang terdapat pada baris yang sama ). Nampak ditulis oleh penyair pada baris ke-1 dalam bait pertama puisi tersebut.Terdapat dalam kutipan berikut :
Mengintai ajal yang mengendap
...................................................

















KETIKA KUDENGAR SUARAMU
Ketika kudengar suaramu
tahu aku tak mungkin menyauk wajah
di deras sungai air mengalir
Ketika kudengar suaramu
paham aku tak mungkin bercermin diri
di cabik langit menganga
Ketika kudengar suaramu
tersadar aku
begitu jauh jarak
yang telah memisahkan kita
                                               
( Hasanuddin WS, 1992 , hal 39 )
Isi
a.      Objek
Objek dalam puisi tersebut adalah Suaramu , karena penyair membicarakan tentang suara seseorang yang ia rindukan .Hal tersebut nampak ditulis oleh penyair pada baris ke-1 dalam bait pertama puisi diatas.Terdapat dalam kutipan berikut:
Ketika ku dengar suaramu
..........................................

b.      Tema
Pokok persoalan pada puisi tersebut adalah Kerinduan , karena penyair menceritakan tentang kerinduannya pada seseorang yang jauh disana,apalagi saat ia mendengar suaranya. Hal tersebut nampak ditulis oleh penyair pada baris ke-2 dan 3 dalam bait ketiga puisi diatas.Terdapat dalam kutipan berikut:
...................
tersadar aku
begitu jauh jarak
yang telah memisahkan kita

1.      Rasa / feeling
Sikap penyair terhadap objek adalah Rasa antipati , penyair merasa tersiksa atas kerinduannya pada seseorang yang jauh disana,apalagi saat ia mendengar suaranya .Hal tersebut nampak ditulis oleh penyair pada setiap baris dalam bait ke-3 puisi diatas.Terdapat dalam kutipan berikut:
Ketika kudengar suaramu
tersadar aku
begitu jauh jarak
yang telah memisahkan kita

c.       Nada
Sikap penyair terhadap pembaca adalah hanya memberi tahu saja.

d.      Amanat
Pesan yang tersirat dari puisi tersebut adalah kita harus selalu bersabar dalam menahan perasaan rindu kita pada seseorang.


Struktur

a.      Diksi ( Pemilihan kata yang dianggap mengandung nilai tertentu )
o   Suaramu adalah diksi yang sangat tepat untuk mewakili objek dalam puisi tersebut.
o   Jauh jarak adalah diksi yang tepat untuk  menggambarkan tema dan rasa antipati dalam puisi tersebut.

b.      Pengimajian ( angan – angan )
Pengimajian yang terdapat dalam puisi tersebut adalah Imajinasi visual dan imajinasi auditif  ( seolah- olah terlihat dan terdengar ) yang nampak ditulis oleh penyair pada baris ke-3 dalam bait pertama puisi diatas.Terdapat dalam kutipan berikut:
...........................................
di deras sungai air mengalir
...........................................
Penyair menggambarkan seolah kita melihat air sungai yang mengalir dan mendengar suara alirannya yang deras.

c.       Gaya Bahasa
Gaya bahasa yang digunakan penyair dalam puisi itu adalah Personifikasi , yang nampak ditulis oleh penyair pada baris ke-3 dalam bait kedua puisi diatas.Terdapat dalam kutipan berikut:
......................................
dicabik langit menganga

Langit  yang merupakan sesuatu yang tak bernyawa seolah memiliki sifat manusia ( cabik ).
d.      Irama
 Irama dalam puisi tersebut adalah irama yang menghentak,tergambar dari sikap penyair terhadap objek,penyair merasa tersiksa atas kerinduannya pada seseorang yang jauh disana,apalagi saat ia mendengar suaranya.

e.       Rima
 Rima yang terdapat dalam puisi tersebut adalah rima internal ( rima yang terdapat pada baris yang sama ). Nampak ditulis oleh penyair pada baris ke-3 dalam bait pertama puisi tersebut.Terdapat dalam kutipan berikut :
.............................................
Di deras sungai air mengalir
..............................................









SEBATAS APA
Sebatas sajadah inikah takutku padamu
berbilang bilang lidah melafal
tak jua sampai ke tingkap faal
Sebatas dinding inikah kusimpan harap
menghitung sisa senarai usia
tak jua sampai ke batas asa
Sebatas apa
ku layak kau sapa ?                                        
( Hasanuddin WS, 1995 , hal 49 )
Isi
a.      Objek
Objek dalam puisi tersebut adalah Tuhan ( Allah ) , karena penyair membicarakan tentang Tuhan , ketika ia menggunakan kata sajadah berarti saat beribadah .Hal tersebut nampak ditulis oleh penyair pada baris ke-1 dalam bait pertama puisi diatas.Terdapat dalam kutipan berikut:

Sebatas sajadah inikah takutku padamu
...............................................................

b.      Tema
Pokok persoalan pada puisi tersebut adalah Perenungan , karena penyair menceritakan tentang perenungannya terhadap ketaatannya pada Tuhan Nya. Hal tersebut nampak ditulis oleh penyair pada bait ketiga puisi diatas.Terdapat dalam kutipan berikut:
Sebatas apa
ku layak kau sapa ?

c.       Rasa / feeling
Sikap penyair terhadap objek adalah Rasa simpati , penyair merasa ia telah mengabaikan ketaatan pada Tuhan Nya.Hal tersebut nampak ditulis oleh penyair pada baris ke-1 dalam bait pertama puisi diatas.Terdapat dalam kutipan berikut:
Sebatas sajadah inikah takutku padamu
..............................................................

d.      Nada
Sikap penyair terhadap pembaca adalah menasihati agar kita taat pada Tuhan kita setiap waktu. Hal tersebut nampak ditulis oleh penyair pada baris ke-1 dalam bait pertama puisi diatas.Terdapat dalam kutipan berikut:

Sebatas sajadah inikah takutku padamu
..............................................................

e.       Amanat
Pesan yang tersirat dari puisi tersebut adalah kita harus selalu taat pada Tuhan kita setiap waktu bukan hanya saat kita beribadah. Hal tersebut nampak ditulis oleh penyair pada baris ke-1 dalam bait pertama puisi diatas.Terdapat dalam kutipan berikut:
Sebatas sajadah inikah takutku padamu
...............................................................


Struktur


a.      Diksi ( Pemilihan kata yang dianggap mengandung nilai tertentu )
o   Sebatas sajadah adalah diksi yang sangat tepat untuk mewakili objek dalam puisi tersebut.
o   Sebatas apa adalah diksi yang tepat untuk  menggambarkan tema dalam puisi tersebut.
o   Sebatas sajadah inikah takutku padamu adalah diksi yang tepat untuk  menggambarkan rasa, nada , dan amanat dalam puisi tersebut.

b.      Pengimajian ( angan – angan )
Pengimajian yang terdapat dalam puisi tersebut adalah Imajinasi taktil ( seolah- olah terasa ) yang nampak ditulis oleh penyair pada baris ke-1 dalam bait pertama puisi diatas.Terdapat dalam kutipan berikut:
Sebatas sajadah inikah takutku padamu
...............................................................
Penyair menggambarkan seolah kita merasakan perasaan sedih saat kita merenungi ketaatan kita pada Tuhan kita.
c.       Gaya Bahasa
Gaya bahasa yang digunakan penyair dalam puisi itu adalah Sinekdoke, yang nampak ditulis oleh penyair pada baris ke-1 dalam bait pertama puisi diatas.Terdapat dalam kutipan berikut:

Sebatas sajadah inikah takutku padamu
..............................................................
Kata sebatas menyatakan keseluruhan ketakutan kita pada Tuhan.
d.      Irama
 Irama dalam puisi tersebut adalah irama yang syahdu, tergambar dari sikap penyair terhadap objek, penyair merasa ia telah mengabaikan ketaatan pada Tuhan Nya.

e.       Rima
 Rima yang terdapat dalam puisi tersebut adalah rima eksternal( rima yang terdapat pada baris yang berbeda ). Nampak ditulis oleh penyair pada baris ke-2 dan 3 dalam bait pertama puisi tersebut.Terdapat dalam kutipan berikut :
.............................................
berbilang – bilang lidah melafal











BAB III
KESIMPULAN

Setelah menganalisis beberapa puisi dari Antalogi puisi yang berjudul Laut Tak Berbatas karya Hasanuddin WS saya dapat menyimpulkan bahwa puisi – puisi tersebut mempunyai banyak makna yang sangat berguna bagi kehidupan kita. Mengkaji objek, tema , rasa , nada , dan amanat dapat memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi saya.
Selain kaitannya dengan saya sebagai mahasiswa yang bergelut dalam dunia pendidikan. Keseluruhan puisi yang saya analisis berceritakan tentang seseorang yang merasakan kegalauan dalam hidupnya, dia merasa sendiri dan kesepian. Dia merasa kerinduan kepada kekasihnya.Namun ada beberapa puisi diatas yang juga bernuansa religious, curahan hati seseorang yang ditujukan untuk Tuhan- Nya.

MATERI NEGOSIASI BAGIAN 2